Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setiap Tahun, 60 Hektar Lahan Pertanian di Semarang Hilang

Kompas.com - 26/02/2016, 17:16 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman dan industri di Kabupaten Semarang makin tak bisa dihindari. Berdasarkan data Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) setempat, tiap tahun laju penyusutan lahan pertanian di daerah ini rata-rata mencapai 50 hektara hingga 60 hektar.

"Konversi lahan pertanian ini memang tidak bisa dihindari, karena perkembangan penduduk serta dinamika pembangunan yang tak bisa dibendung," ungkap Kepala Distanbunhut Kabupaten Semarang, Urip Triyogo, di Ungaran, Jumat (26/2/2016).

Mengantisipasi adanya penurunan produktivitas sektor pertanian, pihaknya terus melakukan berbagai upaya, di antaranya melalui peningkatan indeks pertanaman (IP) tanaman pangan.

Jika sebelumnya semusim hanya bisa panen satu kali, dengan peningkatan IP tanaman ini akan mampu panen dua kali.

Selain meningkatkan IP tanaman, pihaknya juga terus mendorong para petani untuk melakukan intensivikasi pertanian sehingga kapasitas produksi pertanian pangan ini terus meningkat.

"Melalui program Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT), seperti penggunaan bibit jajar legowo atau verietas lain yang mampu mendongkrak produktifitas, pemupukan berimbang dan lainnya," jelasnya.

Menurut Urip, di Kabupaten Semarang antisipasi melalui program GP-PTT ini mampu menaikkan kapasitas produksi pertanian antara 10 hingga 20 persen. Sawah yang semula hanya mampu menghasilkan 8 ton misalnya, melalui program ini mampu menghasilkan 12 ton.

"Rata-rata melalui program GP-PTT ini produktivitas naik 20 persen," jelasnya.

Selain langkah-langkah tersebut, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) juga memastikan bahwa ketersediaan air irigasi tetap terjaga dengan terus memperbaiki infrastruktur irigasi sebagai pendukung sektor pertanian.

Perbaikan saluran irigasi primer yang dilakukan oleh DPU, selalu diupayakan bisa nyambung dengan perbaikan infrastruktur irigasi tersier yang dilakukan oleh Distanbunhut.

"Dengan begitu, meski tiap tahun ada alih fungsi lahan yang mengakibatkan penyusutan lahan pertanian, produktivitas tanaman pangan juga masih dapat dioptimalkan," kata Kabid Pertanian Distanbunhut Kabupaten Semarang, Fadjar Eko Prijono.

Urip menambahkan, dengan berbagai upaya mengatasi laju penyusutan lahan tersebut, saat ini terbukti luas tanam lahan pertanian di Kabupaten Semarang saat ini mencapai 42.000 hektar persegi. Meningkat jika dibandingkan dengan kondisi tiga tahun lalu yang mencapai kisaran 36.000 hektar persegi.

"Padahal tiap tahun alih fungsi lahan juga terus berlangsung. Ini karena program intensifikasi dapat dilaksanakan di lapangan, termasuk percepatan tanam dengan memperbanyak bantuan traktor kepada petani," kata Urip.

Pihaknya juga tak menampik, dukungan TNI untuk mempercepat program nasional swasembada beras juga sudah menampakkan hasil yang positif. Terlebih TNI juga aktif memantau dan mengawasi distribusi pupuk untuk petani.

"Meski anggota TNI tidak terlibat dalam teknis, namun mampu memotivasi para petani dan juga dalam hal pengawasan pupuk," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com