Apalagi, seekor dari kawanan mereka baru saja ditemukan mati di Dusun Paya Lah, Kampung Karang Ampar, yang diduga terkapar setelah meneguk cairan berbahaya yang terdapat di salah satu rumah warga yang baru diamuki gajah pada Kamis (18/2/2016) lalu.
Demikian dikatakan Maimun, camat Ketol, kepada Kompas.com, Minggu (21/2/2016), saat dikonfirmasi terkait serangan kawanan gajah sumatera yang selama bertahun-tahun masih menjadi momok bagi masyarakat yang tinggal di wilayah yang dipimpinnya.
"Masyarakat sudah mengharapkan bantuan pemerintah provinsi, demikian juga dengan BKSDA Aceh, ditambah kawanan gajah ini terus bertambah," terang dia.
Maimun menjelaskan, berdasarkan pertemuan sejumlah elemen setelah mendapati seekor gajah yang mati saat itu, masyarakat mengharapkan keseriusan pihak terkait, terutama pemerintah provinsi, untuk menangani permasalahan yang terus menghantui masyarakat tersebut.
"Di pertemuan itu masyarakat meminta kembali penanganan serius dari semua pihak, utamanya Pemerintah Aceh, karena apa yang ditakutkan masyarakat sudah mulai terjadi," sambung dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, seekor gajah jantan ditemukan mati seusai mengobrak-abrik perkebunan dan satu unit rumah milik warga di Kampung Paya Lah, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tegah.
Informasi yang dihimpun Kompas.com, persoalan gangguan kawanan gajah ini sudah berulang kali disampaikan pemerintah setempat kepada Pemerintah Aceh.
Namun hingga saat ini tidak ada realisasi untuk menyelesaikan masalah itu, padahal kewenangan konservasi gajah, berada di tangan Pemerintah Aceh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.