Dua Anak Margriet Nilai Rumah Ibunya Layak Huni meski Dikelilingi Kandang Ayam

Pernyataan itu disampaikan menjawab saat keduanya menjadi saksi dalam sidang lanjutan perkara pembunuhan Engeline dengan terdakwa Agustay Handa May di PN Denpasar.

"Apakah rumah mamamu layak. Karena kita lihat di televisi, di pemberitan banyak yang mengatakan rumahnya kotor, bau, tidak layak huni dan lainnya," tanya hakim Ahmad Peten Sili, Selasa (22/12/2015).

"Layak yang mulia," jawab Christine, anak kedua Margriet.

"Masih layak yang mulia," jawab Yvonne, anak pertama Margriet, menimpali jawaban adiknya.

"Masih layak? Dikelilingi kandang ayam dan bau, masih layak?" tanya hakim lagi.

"Iya masih layak yang mulia, daripada tinggal di jalan, di tempat kumuh," tambah Christine.

"Itu menurut ukuranmu. Jangan kamu bandingkan yang di Amerika, menurutmu masih layak? Kalau kamu Yvonne?" lanjut hakim.

"Seperti kata adik saya, masih layak," Yvonne menegskan.

"Ya tidak apa-apa kalu kalian menilai rumah ibumu masih layak. Bisa begitu jadi begitu to?" ujar hakim Peten.

Engeline ditemukan terkubur di pekarangan rumahnya Jalan Sedap Malam 26 Denpasar tepatnya di samping kandang ayam pada tanggal 10 Juni 2015.

Sebelumnya, Engeline dinyatakan hilang pada 16 Mei 2015.

Margriet sendiri memiliki ratusan ayam peliharaan untuk dijual. Dia juga memelihara beberapa ekor anjing dan kucing.

Ternyata nasib Engeline berakhir di kediaman rumah ibu angkatnya itu. Saat ini kasusnya masih disidangkan dengan dengan terdakwa Margriet dan pembantunya, Agustay.