Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luput dari Perhatian Pemkot Semarang, Gedung Bersejarah De Locomotief Hancur

Kompas.com - 22/12/2015, 16:34 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Sebuah gedung bersejarah yang menjadi simbol kebebasan berekspresi dan berpendapat di Kota Lama Semarang, Jawa Tengah kini dalam kondisi mengenaskan lantaran tidak dirawat.

Gedung yang ditengarai sebagai gedung koran De Locomotief yang berlokasi di Jalan Kepodang 20-22 Semarang.

De Locomotif dikenal sebagai koran pertama di Semarang yang terbit pada zaman Hindia Belanda pada 1845.

“Kemarin kena hujan (lalu) ambrol. Bangunan yang berada sebelahnya menimpa bangunan itu,” kata Mulyadi, seorang pedagang yang berjualan di depan gedung tersebut, Selasa (22/12/2015).

Menurut dia, sebelum bangunan itu rusak parah, bangunan itu memang rentan runtuh karena usia tua.

Pemerintah setempat tidak pernah melakukan perawatan terhadap aset bersejarah tersebut.

“Saya sejak jualan disini kondisinya memang begitu, tapi sekarang habis hujan kemarin lebih parah,” kata Wahyudi, warga Kabupaten Grobogan ini.

Berdasarkan pantuan Kompas.com, bangunan tersebut berdiri di sepanjang Jalan Kepodang tersebut.

Terdapat tiga bangunan yang berjejer dari nomor 20-22 yang kondisinya berbeda-beda.

Bangunan nomor 21 yang berada di tengah terlihat dalam kondisi memprihatinkan, karena sudah hancur. Atap bangunan juga sudah tidak ada.

Bangunan nomor 22 juga dalam kondisi serupa, bekas cor di lantai dua masih terlihat, tapi berlubang.

Sementara bangunan nomor 20, kondisinya lebih lebih baik dari keduanya, meski sama-sama tidak bisa difungsikan.

Jalan Kepodang, Semarang ini sempat digunakan sebagai salah satu sekuel film Ayat-Ayat Cinta.

Menurut Rukardi Ahmad, Ketua Komunitas Pegiat Sejarah (KPS) Semarang, Gedung De Locomotief di Kota Lama Semarang merupakan gedung bersejarah yang menjadi penanda munculnya media di kota itu.

Namun ia merasa miris melihat kondisi bangunan itu saat ini. Rukardi menyatakan Gedung De Locomotief sudah sangat layak masuk kategori bangunan bersejarah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com