Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Selesai, Penggalian Situs Kuno di Semarang Dihentikan

Kompas.com - 29/09/2015, 17:42 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Proses penggalian situs kuno Kerajaan Mataram yang ditemukan terpendam di Semarang dihentikan, Selasa (29/9/2015). Proses ini dianggap selesai setelah penggalian dilakukan selama empat hari. Tim mengakiri pekerjaannya dengan menutup kembali lokasi yang digali.

Situs yang diperkirakan merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno ditemukan terpendam sedalam satu meter di lahan milik Sutopo, warga Dukuh Bubuhan, Kelurahan Mijen, Kota Semarang. Lahan itu kini telah ditumbuhi pohon mahoni serta digunakan untuk perkebunan durian dan nangka.

Camat Mijen Ali Mochtar menuturkan, kendati lokasi penggalian telah ditutup namun belum bisa dipastikan apakah proses ini akan dilanjutkan dengan rekonstruksi atau tidak. “Kami masih lakukan koordinasi dengan Badan Arkeologi Nasional untuk langkah selanjutnya,” kata Mocthar saat dihubungi, Selasa (29/9/2015).

Sementara itu, Badan Arkeologi Nasional menjadwalkan lima hari proses penggalian. Empat hari untuk proses penggalian dan satu hari sisanya untuk mengembalikan tanah hasil kerukan seperti semula. Mochtar melanjutkan, nantinya wewenang untuk menjaga situs itu dipercayakan pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Semarang.

Pihak kecamatan akan membantu untuk menjaga ketertiban sosial di masyarakat. “Soal kewenangan nanti menjadi wewenang Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, bukan di kami. Tapi, kami ikut tanggungjawab mengawal wilayah,” tambahnya.

Kendati demikian, Mochtar tetap bersyukur karena temuan benda purbakala tersebut ditemukan di wilayah Kecamatan Mijen karena bisa membantu memajukan wilayah itu.

Dalam proses penggalian, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata juga ikut mengawal sampai proses berakhir. Salah satu petugas dinas diterjunkan untuk mengikuti proses penggalian. “Ya, habis ini nanti diserahkan ke dinas kami, tapi sifatnya untuk menjaga saja,” ujar salah satu staf dinas, Asih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com