Jelang Pilkada Kukar, Rita Widyasari Pilih Tekuni Kerajinan Tangan

TENGGARONG, KOMPAS.com - Tidak mau tertekan menghadapi pilkada, calon Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Rita Widyasari memilih asyik menekuni hobinya yaitu membuat kerajinan tangan. Selain itu, Rita juga mengisi waktu luangnya merancang busana muslim yang nantinya dijahit dengan menggunakan bahan kain batik.

“Saya suka mendesain busana, kebetulan saya ada beberapa penjahit di Rumah Karya Rita milik saya. Semua hasil karya saya, dituangkan dalam bentuk kerajinan dibantu oleh orang-orang yang seide dengan saya,” kata Rita, Selasa (8/9/2015).

Menurutnya, hobi merancang busana dan menekuni kerajinan tangan sudah dilakoninya masih anak-anak. Sehingga, ketika memiliki waktu senggang, Rita langsung membuat karya baru dari hasil desainnya sendiri. “Selain baju, saya juga sering mendesain tas yang terbuat dari bahan ulap doyo asli Kutai,” ujarnya.

Semua hasil desain Rita, langsung dibawa di rumah jahit miliknya. Di sana sudah siap beberapa penjahit yang siap mewujudkan rancangan sang Bupati. “Kalau desainnya sudah jadi, langsung dibawa ke Rumah Karya Rita. Di sana lengkap, ada mesin bordir, dan beberapa mesin jahit yang bagus,” tambah dia.

Setelah jadi, pakaian hasil karyanya itu sebagian menjadi koleksi pribadinya, dan sebagian lainnya dipajang di Rumah Karya Rita untuk dijual. “Nama penjahitnya Bu Rahma. Ada yang menjadi milik pribadi, ada pula yang dijual seperti taplak meja. Kalau harga relatif ya, tapi Insya Allah semua murah,” paparnya.

Saat disinggung soal pilkada, Rita tak menampik kalau dia tengah mempersiapkan dirinya matang-matang untuk bertarung dalam pemilihan bupati. Meski hanya memiliki sepasang pesaing,  namun Rita tak mau meremehkan lawannya.

“Tetap fokus, pasti ada persiapan. Kemarin sudah mengambil nomor urut, Alhamdulillah dapat nomor satu. Sesuai motto saya, selalu menjadi nomor satu dan tidak ingin diduakan,” ujarnya.

Meski demikian, Rita tak juga merasa tertekan karena banyak hal yang bisa dia lakukan menjelang pilkada serentak nanti. “Tidak ada yang harus distreskan, serahkan semua pada Allah. Kalau senggang kan bisa mendesain. Baju yang saya pakai waktu mengambil nomor urut itu salah satu hasil desain saya, warnanya bagus ya warna-warni campuran merah dan biru,” pungkasnya.