Menurut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, pihaknya saat ini tengah menyiapkan perencanaan detail bangunan atau detail engineering design (DED) untuk pembangunan 1.000 embung. Realisasi pekerjaannya direncanakan selesai dalam tiga tahun mendatang.
"DED sudah disiapkan di beberapa desa. Desa yang 10 persen kena kekeringan akut akan dipriporitaskan pembangunan embung," ujar Ganjar, Rabu (5/8/2015).
Untuk saat ini, Pemprov Jateng tengah mendata daerah mana yang mengalami kekeringan akut. Identifikasi itu dilakukan sebagai perencanaan pembangunan secara berkelanjutan.
"Ini masih berjalan. Sembilan embung akan dibangun dari dana APBD Jateng. Ada juga dari APBN mau bantu bangun 30 embung, dan ada tambahan lima embung lagi," tambahnya.
Ganjar menambahkan, pemprov juga saat ini telah menyiapkan anggaran Rp 21 miliar untuk mengatasi bencana kekeringan, selain pembangunan embung. Anggaran tersebut sengaja disiapkan untuk pembangunan pompa air, sumur bor atau langkah penyiapan lainnya.
"Ada juga bantuan dana dari pusat, besar sekali. Tapi yang pusat butuh daerah mana yang akan dibantu, data itulah yang sedang saya kejar," paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Tengah Prasetyo Budi Yuwono menambahkan, DED pembangunan embung baru telah disiapkan di sejumlah daerah di Jawa Tengah. Sejauh ini, embung yang ada berjumlah 568 buah.
Terkait bantuan 500 embung dari pemerintah pusat, pemprov saat ini juga menyiapkan lahan yang bisa dibangun.
"Sebagian lahan sudah siap, sebagian lainnya masih belum. Ini baru diidentifikasi lahan-lahan yang potensial," timpalnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.