Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biar Tak Semrawut, Ganjar Minta Jonan Percepat Regulasi Jembatan Timbang

Kompas.com - 02/07/2015, 21:35 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

REMBANG, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepada Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk bisa mempercepat regulasi soal operasionalisasi jembatan timbang. Hal demikian penting agar sistem pengawasan antara daerah bisa terkoordinasi dengan baik.

Menurut Ganjar, persoalan jembatan timbang tidak bisa diselesaikan hanya oleh Pemerintah Daerah. Sebab, pengaturan jembatan timbang, terutama soal tonase kendaraan yang melintas antar daerah berbeda-beda.

"Persoalan jembatan timbang ini tidak akan bisa diselesaikan sendiri. Harus ada sistem dari pusat. Orang yang ditilang di Jawa Timur tidak akan mau ditilang lagi di Jawa Tengah. Ini harus ada regulasi nasional," kata Ganjar seusai sidak di jembatan timbang Sarang, Kabupaten Rembang, Kamis (2/7/2015).

Bagi dia, masih semrawutnya operasionalisasi jembatan timbang, hingga praktik pungutan liar harus bisa diurai. Salah satu jurus ampuh itu dengan menarik jembatan timbang menjadi urusan nasional.

Setelah ditarik, sarana dan prasarana penunjang juga harus diperbaiki. "Kalau gini-gini saja tidak akan bisa berubah lebih baik," ujarnya.

Politisi PDI Perjuangan ini berujar, target Menteri Jonan untuk membangun jembatan timbang lintas Jawa baru akan terealisasi tahun 2017 mendatang. Ganjar meminta agar realsiasi tersebut dipercepat menjadi tahun 2016.

"Tahun 2017 itu kelamaan. Dua tahun dari sekarang itu sudah cukup waktu untuk merusak jalan dan moralitas. Saya minta Pak johan jangan lama-lama, 2016 lah. Biar yang lain-lain kita perbaiki," ujarnya.

Ganjar secara tidak sengaja melakukan sidak di Jembatan Timbang di wilayah perbatasan langsung dengan Jawa Timur tersebut. Semula, dia hanya ingin melihat jembatan timbang di sarang sebagai proyek percontohan.

Sebaliknya, saat sidak dia menemukan sejumlah CCTV yang ada di ruangan tidak berfungsi optimal. Sebagian CCTV malah menghadap ke tembok dan menghadap tanah.

Untuk mengatasi persoalan ini, ia kemudian meminta pertanggungjawaban pengelola untuk melaporkan kerja mereka ke meja Gubernur. Ganjar terlihat marah dalam sidak tersebut.

Para petugas di jembatan timbang tidak bisa menjawab mengapa CCTV mati, sehingga unsur pengawasan menjadi terabaikan. "Praktik seperti ini pasti akan terjadi, sembari sistem baru nanti muncul," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com