Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Semarang: PT Sido Muncul Sudah Dua Kali Bermasalah dengan Limbah

Kompas.com - 15/01/2015, 16:52 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


UNGARAN, KOMPAS.com - Bupati Semarang, dr. Mundjirin, mengatakan, pabrik jamu PT Sido Muncul yang berlokasi di desa Diwak, Kecamatan Bergas, sudah dua kali bermasalah dengan limbah. Tanpa merinci waktu kejadian, menurut Bupati beberapa tahun lalu telah terjadi kebocoran limbah.

Hal itu diketahui setelah pihaknya melakukan pengecekan ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) PT Sido Muncul. Namun saat itu sudah dilakukan perbaikan setelah diberi pembinaan.

"Sudah dua kali dan saya melihat sendiri kesana. Dulu ada kebocoran, dan dapat bendera hitam. Ada juga salurannya yang ditutup beton, saat itu saya perintahkan dibongkar. Lalu ada laporan lagi saya cek lagi dan ada kebocoran kemudian diperbaiki. Eh…ini ada laporan lagi," kata Mundjirin saat ditemui setelah acara penandatanganan pakta integritas yang dilakukan seluruh kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Kamis (15/1/2015) di Pendopo rumah dinas Bupati Semarang di Ungaran.

Bahkan dalam kasus yang kedua, masyarakat dan beberapa LSM pegiat lingkungan melaporkan, akibat pencemaran limbah itu menyebabkan tanaman tidak normal. Ada temuan tanaman padi yang tercemari limbah, mengalami penurunan kualitas, yakni rasa dan warnanya berubah.

"Katanya (limbahnya) warnanya jelek dan ada endapannya. Ada juga laporan tanaman padinya berbeda. Nanti kita akan cek seperti apa kondisinya. Berasnya itu bisa dimakan atau tidak,” jelas Mundjirin.

Mendapat laporan pencemaran limbah PT Sido Muncul yang ketiga kalinya ini, Mundjirin mengaku gerah. Di hadapan wartawan, dia berjanji akan segera melakukan pemeriksaan.

Dia langsung memerintahkan BLH untuk melakukan kajian pencemaran sungai Klampok dan mengancam jika perusahaan tersebut terbukti mencemari lingkungan, pihaknya akan memberikan sanksi yang berat, bahkan bisa saja pencabutan izin usaha.  

“Tolong Pak Nurhadi (Kepala BLH) identifikasi berapa pabrik yang membuang dan setiap pabrik di cek satu persatu. Jangan-jangan ada yang lainnya," perintah Bupati kepada Nurhadi, Kepala BLH Kabupaten Semarang di hadapan sejumlah wartawan.  

Pria yang juga seorang dokter ini khawatir bahwa limbah pabrik yang mencemari sungai Klampok akan berdampak pada kesehatan warga di sekitarnya.

"Ada laporan kalau berbau dan warnanya hitam, itu harus diteliti bisa jadi inveksius,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com