Christanto Dikenali lewat Tahi Lalat, Stephani dari Merek Bra

Christanto diketahui dari dua tahi lalat di lengan kanan, sementara Stephani dari merek bra yang dikenakan. Semula, tim DVI sempat merasa kesulitan saat mengidentifikasi jenazah Christanto yang tercatat sebagai warga Tulungagung, Jawa Timur, itu karena metode identifikasi primer gagal membuktikan.

"Metode identifikasi primer sulit mendeteksi jenazah ini karena sidik jari dan gigi rusak, sementara hasil tes DNA juga belum selesai," kata Ketua Tim DVI Polda Jatim Kombes Pol Budiyono, Rabu (14/1/2015).

Sementara itu, Stephani bisa diidentifikasi berdasarkan kecocokan data primer DNA korban dengan DNA ibu kandungnya, Meiji Thejakusuma, yang juga menjadi korban pesawat AirAsia QZ8501 dan sudah diidentifikasi sebelumnya. Hasil itu didukung dengan data primer berupa merek bra yang masih digunakan korban.

"Merek bra tersebut dikuatkan oleh pengakuan saudara korban yang mengatakan bahwa korban kerap mengoleksi bra dengan merek tertentu," tambahnya.

Christanto Leoma Hutama dan Jie Stephani Gunawan adalah sepasang kekasih yang sudah bertunangan. Mereka ikut terbang ke Singapura bersama lima orang dalam rombongan keluarga Jie Stephani Gunawan pada 28 Desember lalu.

Dari lima anggota keluarga itu, dua jenazah sudah ditemukan sebelumnya, yakni Meiji Thejakusuma dan anaknya, Jie Stevie Gunawan. Keduanya sudah dimakamkan di kompleks pemakaman Gunung Gangsir, Pasuruan, Jawa Timur. Sementara itu, tiga anggota keluarga lainnya yang belum ditemukan adalah Jo Indri, Stefen Gunawan (suami Meiji), dan Stefy Gunawan.