"Car Free Day", Bupati Kendal Menari "Belly Dance"

Mulai dari menggerakkan dada, perut, dan pinggul. Bahkan orang nomor satu di Kabupaten Kendal tersebut, terus menari, meskipun masyarakat yang ikut menari dengan instruktur penari belly dance professional, sudah berhenti karena kecapekan.

“Saya suka tarian ini. Meskipun, saya baru kali ini ikut menari,” kata ibu beranak empat tersebut, sambil mengelap keringatnya dengan sapu tangan.

Karena tertarik, Widya langsung meminta kepada instruktur belly dance, supaya mau member kursus padanya. Sebab tarian tersebut, dinilai oleh Widya, bisa mengecilkan perut dan menyehatkan badan.

Sementara itu, instruktur belly dance, Zaenab, mengaku senang bisa menari bersama dengan bupati dan masyarakat Kendal. Pasalnya, selain baru kali ini dirinya menari di Kendal, juga sekalian untuk memperkenalkan belly dance.

“Banyak masyarakat yang belum tahu tarian ini. Meskipun sebenarnya, mereka sudah pernah melihat orang menarti seperti ini,” kata Zaenab.

Perempuan asal Semarang ini mengaku, belly dance, cocok untuk perempuan. Selain bisa mengencangkan bagian dada dan pinggul, juga bisa mengecilkan perut. Sehingga bisa membuat seorang perempuan bisa tampil percaya diri.

“Saya sudah diminta bupati untuk memberi les privat. Tapi akan saya sesuaikan jadwal saya dulu, karena kegiatan saya cukup padat,” tambahnya.

Car Free Day di Kabupaten Kendal, yang menutup jalan Pantura Kendal, mulai depan Makodim hingga mapolres Kendal, berlangsung dua minggu sekali, dari jam 06.00 WIB hingga jam 09.00 WIB.