Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ngaku" Punya Koneksi di Kementerian, PNS Jadi Calo Masuk IPDN

Kompas.com - 24/11/2014, 13:15 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


CIMAHI, KOMPAS.com - Kepala Bidang Kesbang Linmas Pemkab Sumedang berinisial IS (44), ditangkap Satuan Reserse Polres Cimahi lantaran diduga menipu seorang warga Kampung Pangragajian, Desa Kayu Ambon, Kecamatan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Pelaku meminta uang pelicin sebesar Rp 250 juta kepada korban, Yan Maryanto, untuk memuluskan langkah anaknya menjadi Praja Institut Pendidikan Dalam Negeri (IPDN).

Dalam melakukan aksinya, alumnus IPDN angkatan 1992 ini mengaku hanya membantu. Uang dalam jumlah besar itu pun tidak dimakan sendiri. Dia mengaku bekerjasama dengan seorang Konsultan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) berinisial YT yang diakuinya sebagai koneksi dekat.

"Saya minta bantu lagi ke koneksi saya di Jakarta (YT) di KemenPAN. Dia konsultan. Saya ketemu beberapa kali di Jakarta kemudian di Bandung," ungkap IS saat ditemui di Markas Polres Cimahi , Senin (24/11/2014).

Uang-uang yang masuk melalui tersangka kemudian disetorkan kepada YT. Kalau sampai tembus, lanjut IS, YT berjanji membagi keuntungan.

"Dia menjanjikan kalau tembus komisinya 5 sampai 10 persen," tambahnya.

Selain menjadi Konsultan di KemenPAN-RB, IS mengatakan kalau YT pernah mencalonkan diri menjadi kepala daerah di Sulawesi Tenggara.

"Dia (YT) pernah jadi calon bupati," ucapnya.

Bukan sekali dua kali IS dan YT bekerjasama menjadi calo untuk memasukan orang menjadi Praja IPDN. Terakhir, menurut dia, sudah ada tiga orang yang dibantu.

"Tidak banyak, ada tiga orang yang mau masukin lewat pak YT. Ada yang masuk (menjadi Praja IPDN) ada yang tidak," ungkapnya.

Meskipun IS mengaku tidak bekerjasama dengan orang dalam di IPDN. Polisi tidak mau begitu saja percaya. Kepala Polres Cimahi, AKBP Erwin Kurniawan, mengatakan akan terus mendalami kasus tersebut.

"Dugaan bisa saja (berhubungan dengan orang dalam di IPDN) tapi kita masih terus dalami," tandas Erwin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com