Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Sido Muncul Bantah Limbahnya Cemari Sungai Klampok

Kompas.com - 24/10/2014, 14:54 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Industri jamu dan farmasi PT Sido Muncul membantah telah berkontribusi dalam pencemaran yang kini terjadi di Sungai Klampok, di wilayah Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.

Perusahaan jamu nasional ini bersama enam perusahaan lainnya sebelumnya disebut oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH), diduga paling bertanggungjawab terhadap pencemaran Sungai Klampok.  

Manager Plant Industri Jamu dan Farmasi PT Sido Muncul, Hadi Hartojo mengatakan, terkait pengelolaan limbah Sido Muncul telah melaksanakan apa yang dipersyaratkan. Seluruh hasil pengelolaan ini bahkan rutin dilaporkan kepada Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Semarang.

“BLH juga menilai proses pengelolaan ini sudah baik dan bisa dilanjutkan, karena telah dilaksanakan sesuai prinsip-prinsip kepedulian lingkungan,” kata dia melalui sambungan telepon, Jumat (23/10/2014).  

Hadi juga menjelaskan, dalam mengelola limbah, baik cair, B3 maupun limbah padat, Sido Muncul telah mendapatkan pengakuan proper biru. “BLH Kabupaten Semarang juga sudah tahu apa yang sudah kami lakukan selama ini,” tegas Hadi.   

Semantara itu, dihubungi terpisah, Manajer PT Industri Bapak Djenggot, Yohanes mengaku perusahaannya mengelola limbah cair sesuai baku mutu yang dipersyaratkan. Pengelolaan limbah cair ini dilakukan dengan proses biologis lumpur aktif (memanfaatkan mikroorganisme) dan proses aerasi.  

Proses ini dilakukan secara berkesinambungan hingga kualitas air memenuhi ketentuan baku mutu. Sehingga air yang dibuang ke badan sungai tidak membahayakan. “Kita juga rutin mengirim sampel air hasil pengelolaan ini dan pengawasan rutin dari pihak yang berwenang pun dilakukan berkala setiap tiga bulan sekali,” tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, BLH Kabupaten Semarang menduga tujuh perusahaan di kawasan Diwak, Pringapus, Kabupaten Semarang telah mencemari Sungai Klampok. Sejumlah desa mengeluhkan kondisi air Sungai Klampok yang berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau yang tidak sedap.

Selain air, bebatuan dan tanah yang ada di dasar maupun bibir sungai juga berubah warna menjadi hitam pekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com