Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Warga Saksikan Prosesi Jalan Salib di Ambon

Kompas.com - 19/04/2014, 16:16 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON, KOMPAS.com - Ribuan umat Katolik di Ambon Sabtu (19/4/2014) mengikuti prosesi jalan salib yang menggambarkan kisah sengsara Yesus Kristus ketika ditangkap tentara Romawi hingga disalibkan di bukit Golgota.

Ribuan umat Katolik mulai memadati Halaman Gereja Katedral St Fransiskus Xaverius Ambon yang terletak di Jalan Raya Patimura kawasan Batu Meja, Kecamatan Sirimau, Ambon sejak pagi. Dari gereja inilah dramatisasi proses penangkapan, penjatuhan hukuman hingga penyaliban Yesus dimulai.

Meski cuaca sangat panas, namun warga terlihat antusias menyaksikan dari dekat prosesi jalan salib yang melibatkan lebih dari 100 pemuda dari paroki Santa Maria Bintang Laut Ambon ini.

Penderitaan Yesus yang diperankan salah seorang pemuda di Ambon membuat beberapa warga yang menyaksikan prosesi jalan salib itu tak kuasa menahan tangis. Terlebih saat sejumlah tentara Romawi yang diperankan sejumlah anak muda lainnya berulang kali mencambuk Yesus hingga terjatuh dengan salib yang dibawanya.

Puncak keharuan terjadi saat Yesus disalib di Lapangan Merdeka yang dijadikan sebagai Bukit Golgota. Ratusan warga tak mampu menahan air mata dan akhirnya menangis.

Salah seorang warga yang ditemui mengatakan terharu menyaksikan dramatisasi jalan salib tersebut. "Saya sangat terharu menyaksikan jalan salib ini, saya tak mampu menahan air mata mengingat penderitaan yang dialami Yesus ketika itu,” ungkap Marlon.

Pastor Paroki Gereja Katedral Fransiskus Xaverius Ambon, Theo Amilwatin mengatakan prosesi jalan salib yang dilakukan merupakan refleksi umat atas penderitaan Yesus Kristus dalam menebus dosa umat manusia. Dia pun berharap agar kisah penderitaan Yesus dapat dijadikan sebagai momentum untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.

“Makna dari prosesi jalan salib ini agar umat dapat meresapi penderitaan yang dirasakan Yesus untuk menebus dosa-dosa umat manusia,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com