Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepsek Dijadikan Guru Bantu, Puluhan Siswa Bone Demo

Kompas.com - 11/03/2014, 15:22 WIB
Kontributor Bone, Abdul Haq

Penulis


BONE, KOMPAS.com - Tak terima kepala sekolahnya dimutasi dan dijadikan guru bantu, puluhan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 Bengo menggelar unjuk rasa di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan kantor Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) setempat, Selasa (11/03/2014).

Puluhan pelajar ini tiba di kantor DPRD sekira pukul 11.30 dan langsung menggelar orasi yang dipimpin oleh ketua Organisasi Siswa (Osis), Anjas (17) selaku koordinator lapangan. Tuntutan pelajar ini mendesak agar Kepsek mereka, Abdul Azis yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala SMA 1 Bengo, Kecamatan Bengo, tiba-tiba dimutasi dan dijadikan guru bantu di SMA 1 Lamuru, Kecamatan Lamuru.

"Kepala sekolah kami yang membangun ini sekolah dengan dana pribadi tanpa bantuan pemerintah, beliau juga orangnya sangat baik dan menjadi suri tauladan bagi kami, jadi tolong kembalikan kepala sekolah kami," teriak Anjas dalam orasinya.

Menanggapi aspirasi para pelajar ini, anggota DPRD Bone menyatakan akan mengawal aspirasi mereka. "Mutasi memang hak preoregatif bupati, tetapi bagusnya harus melihat uji kelayakan, jangan sampai yang diberikan jabatan tidak sesuai dengan keahliannya," kata Andi Mappamadeng Dewang, salah seorang anggota DPRD Bone.

Setelah menyampaikan aspirasinya di kantor DPRD, para pelajar kemudian menggelar long march ke kantor Diknas di Jalan Wahidin Sudirohusodo, Kecamatan Taneteriattang Barat. Di kantor ini, para pelajar langsung menggelar orasi di halaman kantor dan mendapat pengawalan ketat oleh puluhan anggota Satuan Polisi Pamong Praja.

Perwakilan siswa kemudian dipanggil ke dalam kantor untuk berdialog dengan Kepala Bidang (Kabid) SMA.

"Saya kira mutasi ini sudah sesuai dengan prosedur yang ada. Bahkan kalau kita mau jujur, jabatan kepala sekolah itu hanya berlaku selama 2 tahun, tidak boleh lebih," jelas Andi Akbar.

Usai menggelar unjuk rasa, para pelajar ini kemudian membubarkan diri dan pulang dengan menumpangi 4 unit truk. Rencananya, jika kepsek mereka tidak juga dikembalikan, para pelajar mengancam akan menggelar mogok belajar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com