Kepsek dan Guru Mangkir, Siswa Telantar Berbulan-bulan

Hal ini menyebabkan sekolah tersebut hanya ditangani oleh seorang pengajar. Padahal di dalam papan daftar nama guru, terdapat 10 nama, termasuk sang kepala sekolah.

Sesungguhnya, warga setempat yang menyekolahkan anaknya di sini telah lama mengeluhkan kondisi tersebut. Namun, tak ada satu pun dari mereka yang berani melontarkan protes.

Para siswa yang kerap tak belajar akhirnya berkeliaran di luar ruangan saat jam pelajaran. Desi, siswa kelas IV  di sekolah ini, mengaku hanya diajar satu guru untuk enam kelas.

Desi pun mengaku tahu bahwa sesungguhnya ada banyak guru di sekolah ini. Namun, ia tak tahu ke mana perginya para pengajar itu selama beberapa bulan terakhir ini.

Tak hanya Desi, Fitri dan Rina, dua siswa kelas III di sekolah yang sama mengaku sudah lama menjalani proses belajar dalam kondisi seperti ini.

Para siswa terpaksa belajar bergiliran karena guru yang datang sangat tidak sebanding dengan jumlah siswa dan kelas yang ada. Para siswa yang datang jauh-jauh dari desanya ke sekolah kerap hanya dimasukkan ke dalam ruangan kelas dan diminta tidak berkeliaran saat jam pelajaran.

Sumiati, guru SD 273 Kulinjang, mengaku tidak tahu ke mana para koleganya. "Hari ini memang hanya saya yang datang mengajar, tapi baru kali ini tidak ada guru. Sebelum-sebelumnya guru dan kepala sekolah tetap rajin datang ke sekolah,” ungkap Sumiati, Rabu (5/2/2014).