Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Warga Lereng Kelud Mengungsi

Kompas.com - 13/02/2014, 23:35 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com — Pemandangan sepanjang jalur Ngancar di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, penuh sesak dengan ribuan warga yang turun dari kaki Gunung Kelud, Kamis (13/2/2014). Mereka adalah warga beberapa desa di lereng Gunung Kelud yang mengungsi pasca-peningkatan status gunung tersebut menjadi Awas.

Jalan Ngancar juga dipadati motor dan mobil yang mengangkut warga dari beberapa desa di Kecamatan Ngancar, seperti Desa Sugihwaras, Babadan, serta Desa Sempu.

Informasi yang dihimpun Kompas.com, bagi warga dari Desa Sugihwaras, titik lokasi pengungsiannya berada di Desa Tawang di Kecamatan Wates.

Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, status Gunung Kelud meningkat menjadi Awas. Hal itu terhitung sejak Kamis (13/2/2014) pukul 21.15 WIB.

"Terhitung Kamis malam pukul 21.15 WIB status Gunung Kelud dinaikkan menjadi Awas," kata Sutopo.

Sutopo menuturkan, sebelum meningkat menjadi Awas, Gunung Kelud berada di level IV dari sebelumnya status siaga di level III. Menurutnya, status Awas itu merupakan peringatan tertinggi dari Gunung Merapi berdasarkan ancamannya.

"Radius (Awas) ditetapkan 10 km dari puncak kawah Gunung Kelud tidak ada aktivitas masyarakat," tuturnya.

Lebih lanjut Sutopo mengatakan, kenaikan status Awas dilakukan Pusat Vulkanologi Meteorologi Badan Geofisika berdasarkan adanya peningkatan instrumental dari aktivitas vulkanik, seismik, dan pengamatan visual dari Gunung Kelud.

"BNPB, PVMBG, Pemda Jatim, Pemda Blitar, Kediri, dan Malang berkoordinasi terkait kenaikan status Awas ini. Ada sekitar 200.000 jiwa lebih masyarakat dari 36 desa yang tinggal di dalam radius 10 kilometer," ujar Sutopo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com