Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Mandor PTPN Ditemukan Membusuk di Kebun Tebu

Kompas.com - 20/12/2013, 17:33 WIB
Kontributor Bone, Abdul Haq

Penulis


BONE, KOMPAS.com - Seorang mandor perkebunan tebu Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara (PTPN XIV) Camming ditemukan tewas membusuk di areal perkebunan tebu di Dusun Buludua, Desa Taneteharapan, Kecamatan Cina, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Jumat (20/12/2013).

Jasad Muhammad Ridwan (70) ditemukan sekitar pukul 07.30 Wita. Dia diketahui menghilang sejak Rabu (18/12/2013) dan hanya meninggalkan sepeda motornya yang terparkir di barak pekerja sekitar 50 meter dari lokasi penemuan jasad. Sejumlah kerabat Muhammad Ridwan telah melakukan pencarian sejak tiga hari yang lalu. Dia sendiri diketahui menderita penyakit diabetes akut.

"Kita memang curiga karena motornya disimpan dan memang sudah tiga hari kami cari," ujar Sardini (30), salah seorang keluarga korban.

Saat ditemukan, jasad Ridwan berada di tengah kebun tebu dengan posisi berbaring. Kondisi jasad sudah membusuk. Warga setempat langsung membersihan jasad korban sebelum dibawa ke rumah duka di Kecamatan Camba, Kecamatan Maros untuk disemayamkan.

Aparat dari Polres Bone maupun dari polsek setempat kesulitan melakukan identifikasi lantaran keluarga korban menolak otopsi. "Kami kesulitan lakukan identifikasi karena keluarganya menolak otopsi, tetapi saat diperiksa oleh anggota tadi, memang tidak ada tanda-tanda kekerasan, mungkin murni meninggal karena memang ada riwayat penyakitnya," jelas AKP Amran, Kapolsek Cina.

Lambannya proses pemindahan jasad Muhammad Ridwan, membuat sejumlah kerabat kesal. Pasalnya bantuan ambulans yang diharapkan tiba dari PTPN XIV -- perusahaan BUMN tempat Ridwan mengabdi selama 30 tahun-- tak kunjung datang. Jasad Ridwan bisa dibawa sekitar pukul 11.00 Wita dengan menumpangi sebuah mobil ambulans milik salah satu partai politik di Bone.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com