Seorang Tukang Parkir Ditemukan Tewas Membusuk

Penemuan jasad Tengku bermula dari warga yang mencium aroma menyengat dan membusuk dari rumah kontrakan milik Tengku. Selama ini Tengku memang hidup menyendiri. Karena penasaran dengan bau busuk tersebut serta ketika digedor pintu kontrakkannya tidak ada yang menjawab, warga pun mendobrak pintu rumah Tengku.

Setelah pintu terbuka, warga terkejut mendapati Tengku sudah membusuk di atas tempat tidur dengan mengenakan kain sarung warna biru dan baju kaos dalam warna putih. Kondisi jenazah Tengku mengenaskan. Wajahnya rusak dan dikerumuni belatung serta kakinya membengkak.

"Ia sudah tiga hari ini memang tidak tampak keluar rumah, dia itu memang sendirian. Kami tidak tahu dimana keluarganya," jelas pemilik kontrakan, Elin Nursimah, Rabu (11/12/2013).

Rekan Tengku, Buyung (37) yang berprofesi sebagai tukang parkir di Jalan Soeprapto mengatakan, terakhir kali ia melihat rekannya itu pada hari Senin lalu saat keduanya menuju pusat pertokoan untuk berkerja sebagai tukang parkir.

"Senin lalu kita masih jalan ke Prapto (Jalan Supratpo, red), dia (Tengku) tidak mengeluh sedikit pun kepada saya. Tidak bercerita kalau ada masalah," ungkap Buyung.

Ketua RT setempat, Hasrul yang dijumpai di lokasi mengatakan, beberapa hari sebelumnya, Tengku sempat berkonsultasi kepadanya agar mendapatkan fasilitas pengobatan di rumah sakit dengan biaya murah, seperti Jamkesmas atau Jamkeskot. Setelah diberi penjelasan, Tengku tidak datang lagi ke rumah ketua RT hingga dia ditemukan membusuk di dalam kamar kontrakannya.

Menurut Hasrul, saat mendatangi kediamannya 4 hari lalu, Tengku mengeluhkan sakit jantung, hingga dia berencana untuk berobat ke rumah sakit. Karena tergolong masyarakat miskin, Tengku berkonsultasi kepada aparat pemerintah mengenai cara mengurus Jamkesmas atau Jamkesda. Saat ini, jenazah Tengku dibawa ke RSUD M Yunus untuk dilakukan otopsi