Dengan memakai helm dan jaket pemadam kebakaran, Ridwan menaiki atap genteng rumah salah satu warga bersama petugas pemadam kebakaran. Ia pun tak ragu mengambil ember penuh air yang diberikan oleh warga untuk kemudian disiramkan ke bangunan yang terbakar.
"Saya kira, rata-rata penyebab kebakaran di kota besar hampir sebagian besar karena kualitas alat-alat kelistrikan rumah tangga yang buruk. Banyak juga kan kabel-kabel yang melambai-lambai dan itu adalah awal potensi kebakaran," kata Ridwan saat ditemui di lokasi kejadian.
Ridwan menambahkan, pada saat ikut memadamkan api, dia sekaligus memantau kondisi yang ada ketika terjadi kebakaran di permukiman padat penduduk. "Saya melihat untuk menemukan titik kelemahan dan keunggulan (Dinas Pemadam Kebakaran). Saya lihat cukup baik karena datang tepat waktu. Tapi yang jadi masalah justru masalah suplai air," tuturnya.
Ia mengimbau warga Kota Bandung agar setidaknya dalam satu rumah memiliki satu unit alat pemadam api ringan (APAR) sebagai salah satu langkah pencegahan dini. "Meskipun harganya sekitar Rp 1,5 juta, tapi bisa menyelamatkan," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.