Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pleno Kedua KPU Maluku Utara Juga Ricuh

Kompas.com - 12/11/2013, 19:27 WIB
Kontributor Halmahera, Anton Abdul Karim

Penulis


TERNATE, KOMPAS.com - Suasana kericuhan kembali mewarnai hari kedua rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Maluku Utara membahas rekapitulasi suara Pemilihan Gubernur Maluku Utara putaran kedua, Selasa (12/11/2013).

Sedianya, rapat pleno rekapitulasi suara dilaksanakan pada Senin (11/11/2013). Namun terjadi perbedaan pendapat antara saksi para pasangan calon gubernur dan wakil gubernur sehingga rapat diskorsing hingga Rabu (13/11/2013).

Namun, KPU Malut Selasa siang tadi mengagendakan rapat pleno rekapitulasi suara untuk 8 kecamatan di Kabupaten Kepulauan Sula. Pleno KPU Malut di 8 kecamatan di Kepulauan Sula ini sebagai tindak lanjut rekomendasi Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Malut yang meminta KPU Malut mengambil alih penghitungan suara 8 kecamatan di Kepulauan Sula karena bermasalah.

Rapat pleno rekapitulasi suara untuk 8 kecamatan yang sedianya digelar pada pukul 10.00 WIT itu pun hingga malam ini tidak membuahkan hasil. Jalannya rapat pleno di kantor KPU Malut itu beberapa kali dilakukan skorsing hanya karena perbedaan pendapat dari berbagai pihak, termasuk para saksi dari masing-masing pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.

Sejak awal, saksi dari kedua kubu masing-masing kubu pasangan Abdul Ghani Kasuba-Natsir Thaib (AGK-Manthab) dan kubu pasangan Ahmad Hidayat Mus-Hasan Doa (AHM-Doa) berbeda pendapat. “Ini tidak bisa dilakukan pleno. Pleno di Kabupaten Sula dianggap sudah selesai,” tegas Edi Langkara, saksi dari pasangan AHM-Doa.

Sikap bersebarangan terungkap dari kubu pasangan AGK-Manthab. Basri Salama, selaku saksi pasangan yang diusung PKS ini ngotot KPU harus melakukan rapat pleno. Pleno kemudian disepakati berjalan meski diwarnai hujan interupsi.

Kendati telah dibacakan hasil perolehan suara di 8 kecamatan tersebut, sejumlah saksi termasuk juga Bawaslu menolak hasil perhitungan suara karena dinilai terjadi manipulasi. Akibatnya, disepakati dilakukan kroscek data satu tingkat di bawah Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) yakni di TPS. Sayang, jalannya rapat pleno yang penuh dengan ketegangan, akhirnya kembali diskorsing.

“Sidang diskorsing hingga pukul 08.00 WIT pada hari Rabu tanggal 13 November 2013,” tegas Mulyadi Tutupoho, Ketua KPU Malut.

Bentrok

Sementara itu, aksi massa dalam rangka mengawal jalannya rapat pleno di tingkat KPU Provinsi Maluku Utara terus berlanjut. Massa pendukung pasangan AGK-Manthab kembali melakukan orasi. Mereka bermaksud mendatangi kantor KPU yang berdekatan dengan kantor DPRD provinsi di Sofifi.

Aparat keamanan yang mengawal ketat pelaksanaan rapat pleno KPU Malut, berhasil menahan pendemo kurang lebih 1 kilometer dari kantor lembaga penyelenggara pemilu itu. Pendukung AGK-Manthab akhirnya melakukan aksi orasi dari kejauhan. Mereka mendesak KPU bersikap netral dalam melakukan rekapitulasi suara tingkat provinsi, termasuk melakukan rekapitulasi ulang 8 kecamatan di Kabupaten Kepulauan Sula.

Aksi massa ini mendapat pengawalan ketat dari aparat keamanan, gabungan dari TNI/Polri termasuk Linmas. Pendemo mengancam tetap melakukan aksinya hingga KPU selesai melakukan rapat pleno.

Secara terpisah, di Kota Ternate terdapat dua kelompok massa yang terlibat bentrok. Dua kelompok massa ini diketahui dari pendukung AGK-Manthab dan pendukung AHM-Doa. Informasi yang dihimpun Kompas.com menyebutkan, pendukung AGK-Manthab yang lebih dulu bermaksud mendatangi kantor Bawaslu di Kota Baru, tiba-tiba bertemu pendukung pasangan AHM-Doa yang juga hendak bermaksud mendatangi kantor Bawaslu.

Entah siapa yang memulai, pertemuan kedua kelompok ini mulai diwarnai hujan batu. Masing-masing kelompok saling menyerang dengan melempari batu. Aparat keamanan dengan cepat melakukan barikade dan berhasil melerai aksi pelemparan batu.

Insiden ini memicu kemarahan warga sekitar. Warga di sekitar kantor Bawaslu keluar dan mengusir pendemo dari kedua kubu. Dibantu aparat keamanan, massa dari kedua kubu akhirnya membubarkan diri dengan sendirinya. Hingga malam ini, situasi Kota Ternate, termasuk kota Sofifi dalam keadaan kondusif, meski sejumlah aparat tetap bersiaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com