Zikir akbar yang digelar di rumah jabatan (Rujab) Bupati Bone pada Senin malam dalam rangka menyambut 1 Muharram itu berujung petaka. Sebanyak 17 santri yang menghadiri zikir akbar tersebut menderita mual dan muntah. Saat itu, belasan santri membawa pulang nasi kotak yang dibagikan panitia pelaksana dan baru memakannya pada pukul 23.30 Wita mejelang tidur. Pada pukul 01.30 dini hari, para santri ini terbangun akibat sakit perut disertai mual dan muntah-muntah. Pembina pesantren akhirnya membawa belasan santrinya ke RSUD Tenriawaru untuk diberikan perawatan secara intensif.
"Nasinya tidak dimakan di tempat, tapi dibawa pulang, beberapa jam kemudian baru ada gejala dan memang para santri ini kami libatkan dalam zikir akbar sambut bulan Muharram," tutur H Salman, salah seorang pembina pesantren Biru Watampone.
Para korban keracunan kemudian dirawat intensif di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) untuk mengeluarkan racun yang ada dalam tubuh. "Kami tidak tahu penyebabnya apa, tapi yang jelas pasien masuk dalam kondisi mual, muntah dan mencret. Tapi kami sudah tangani dan pasien sekarang sudah agak baikan," kata Muhammad Ramli, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) RSUD Tenriawaru.
Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan, dr Andi Kasma Padjalangi yang datang mengunjungi para pasien, menduga bahwa makanan tersebut sudah agak basi karena terlalu lama disimpan. "Mungkin karena terlalu lama disimpan, karena yang makan di tempat tidak apa-apa," kata dr Andi Kasma.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.