Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Balita Korban Keracunan Sempat Kejang-kejang

Kompas.com - 11/09/2013, 17:04 WIB
Kontributor Gorontalo, Muzzammil D. Massa

Penulis


GORONTALO, KOMPAS.com - Para pasien diduga korban keracunan nasi kotak yang dirawat di Rumah Sakit Otanaha Gorontalo hingga saat ini berjumlah 18 orang. Dua di antaranya merupakan balita. Hal ini dijelaskan pihak RS Otanaha yang dikunjungi Kompas.com, Rabu (11/9/13) siang.

Menurut tim medis, salah seorang balita berumur dua tahun masuk rumah sakit tersebut sekitar pukul 14.30 Wita. Balita itu sempat mengalami kejang-kejang, namun saat ini kondisinya mulai membaik.

Satu orang balita lagi, Naila (3) mulai mengalami mual dan sakit perut sejak dini hari tadi. Naila bersama kakaknya, Halfiah (8) dilarikan ke rumah sakit setelah kondisi fisik keduanya terlihat menurun.

Menurut dr Chairil Hatibie, salah seorang dokter yang merawat para pasien, pihaknya menerima 18 pasien dengan keluhan yang sama, yaitu mual, demam, dan mencret-mencret. Pasien-pasien ini tidak datang serentak, tapi berangsur-angsur. Pihaknya sendiri tidak bisa menyimpulkan apakah para pasien tersebut mengalami keracunan atau tidak.

“Kami (rumah sakit) tidak dalam posisi mencari tahu penyebabnya ini apa. Kami hanya melakukan tindakan medis sesuai protap yang ada,” ujarnya.

Chairil tidak menampik bahwa pihaknya mendapatkan laporan kalau para pasien tersebut mengalami gejala muntah dan mencret setelah mengonsumsi nasi kotak yang dibagikan kampus Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Chairil juga menjelaskan kalau sampai saat ini tidak ada satu pun pasien yang kondisinya mengkhawatirkan. “Semua masih dalam batas-batas yang ada,“ katanya.

Menurut salah seorang pengurus panti, saat ini pihak Dinas Kesehatan Kota Gorontalo sedang melakukan uji sampel terhadap nasi kotak yang dikonsumsi para korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com