Mereka, terdiri dari tiga pengurus, sembilan anak asuh, dan tetangga panti asuhan, diduga mengalami keracunan setelah memakan nasi kotak sumbangan dari salah satu perguruan tinggi di Gorontalo.
Fegi (15), salah seorang anak panti Darul Mubin, mengaku mulai mengalami demam dan mual pada Rabu sekira pukul 01.00 Wita. Fegi mengaku tidak sempat menghabiskan nasi kotaknya karena merasa seperti ada yang janggal dalam makanannya tersebut. Fegi kemudian dirawat di ruang Instalasi Gawat Darurat RS Otanaha meskipun sebelumnya dia sempat masuk sekolah.
Kondisi serupa juga dialami kakak beradik Halfiah (8) dan Naila (3), yang kini dirawat di Ruang Perawatan 1 RS Otanaha. Neli Uloli (38), ibu dari kedua anak tersebut mengatakan, kondisi kedua anaknya mulai terlihat tidak beres sejak tengah malam. Pada pagi hari keduanya mengalami muntah dan berulang kali buang air besar.
Neli menuturkan, selain dua anaknya, ibu mertua Neli juga mengalami gejala muntah dan mencret serupa dengan yang dialami anaknya. “Saya tidak makan nasi kotak karena tidak kebagian. Biasalah, orangtua mendahulukan anak, tapi malah anak-anak saya yang jadi seperti ini,” katanya.
Nasi kotak yang dikonsumsi para penghuni panti itu sendiri merupakan sumbangan dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo (FIP-UNG). Irfan Kasan, seorang pengurus panti yang juga merupakan salah seorang staf UNG menuturkan, nasi kotak tersebut sedianya dihidangkan dalam acara wisuda yang digelar di fakultas tersebut kemarin. “Karena banyak yang tidak diambil, kita bagikan ke panti. Daripada mubazir,” jelas Irfan.
Menurut Irfan, tidak ada unsur kesengajaan dalam kejadian ini. Sebelumnya, pihak kampus telah seringkali membagi-bagikan nasi kotak. “Baru sekarang ada kejadian seperti ini,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.