Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru SMP di Manado Gantung Diri Sambil Loncat Jendela

Kompas.com - 31/10/2013, 12:25 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com — Demsy Kabalian (49), warga Desa Sea Satu Jaga VII, Kecamatan Pineleng, Minahasa, membuat heboh warga sekitarnya. Pasalnya, Kamis (31/10/2013) sekitar pukul 06.45 Wita, Demsy ditemukan tewas tergantung di dinding belakang rumahnya.

Guru Bahasa Inggris di SMP Kristen Hati Kudus Manado ini ditemukan istrinya, Melly Lomban (42), yang curiga saat bangun tidur dan tidak menemukan suaminya di dalam kamar.

"Cari ke kamar mandi tidak ada, dapur juga tidak. Saya lalu cari keluar rumah," ujar Melly di lokasi kejadian.

Saat mencoba mencari ke belakang rumah yang berhadapan dengan sungai kecil, Demsy ditemukan sudah tergantung kaku pada ketinggian sekitar empat meter di bawah jendela. "Saya minta tetangga untuk menurunkan karena tak sanggup melihatnya," kata Melly.

Kemudian Melly menceritakan bahwa suaminya memang mengalami gangguan jiwa sejak 10 tahun lalu dan harus rutin minum obat. Penyakit ini yang diduga sebagai penyebab Demsy gantung diri. "Dua hari terakhir penyakitnya kambuh hingga tidak pergi mengajar. Padahal, tadi malam sudah saya suruh minum obat," kata Demsy.

Petugas dari Polsek Pineleng dan piket SPKT Polresta Manado yang mendatangi lokasi kejadian langsung mengamankan barang bukti tali nilon kuning sepanjang empat meter yang dipakai Demsy untuk bunuh diri.

Sementara, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara, Demsy diduga meloncat dari jendela dengan tali terlilit ke leher yang diikatkan pada balok loteng rumah. "Memang murni gantung diri, kami temukan cairan sperma pada kemaluannya. Juga tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuhnya," kata Kanit I SPKT Polresta Manado Ipda Hardik Seba.

Meski ada penolakan untuk dilakukan otopsi, keluarga tetap bersikeras untuk membawa Demsy ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan secara medis. "Kami ikuti saja permintaan keluarga," kata Seba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com