Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cekcok dengan Istri, Paslan Gantung Diri

Kompas.com - 28/10/2013, 16:51 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis


KENDARI, KOMPAS.com - Rana, histeris ketika melihat suaminya, Paslan (26) terbujur kaku tak bernyawa di Perumahan SDN 20 Kendari Barat, Senin (28/10/2013) siang. Seakan tak percaya, Rana yang berprofesi sebagai guru honorer itu meminta petugas polisi untuk membawa suaminya ke rumah sakit.

“Pak polisi masih panas badannya suamiku, mana ambulans, kita bawakan ke rumah sakit untuk diperiksa, kasihan pak,” pintanya kepada anggota Polsek Kemaraya yang tengah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Kapolsek Kemaraya, Kendari, Inspektur satu Tri Buana Paseno mengatakan, pihaknya telah meminta mobil ambulans Rumah Sakit Bhayangkara ke rumah korban. “Sabar, ya bu, mobil ambulansnya sedang menuju ke rumah ibu sekarang,” terang Kapolsek sambil menenangkan keluarga Paslan.

Paslan nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di pintu kamarnya dengan menggunakan seutas tali TV kabel warna hitam. Penyebabnya hanya karena cekcok dengan istrinya.

Menurut Kapolsek Kemaraya, sebelum kejadian memang telah terjadi pertengakaran antara Paslan dengan istrinya. "Dari keterangan yang kami dapat untuk sementara memang ada cekcok dengan istrinya, karena korban meminta dibawakan motor. Sementara istrinya sedang mengajar dan tidak bisa meninggalkan ruangan kelas,” jelas Tri Buana di TKP, Senin (28/10/2013).

Kemudian Rana meminta tolong kepada adik iparnya, Tian untuk mengecek rumahnya, karena suaminya selalu mengatakan sudah bosan hidup. Tian mendapati rumah dalam keadaan terkunci. Dia pun memanggil-manggil kakaknya, namun belum ada jawaban. Tian pun terpaksa mendobrak pintu. Setelah masuk, sang adik mendapati kakaknya sudah gantung diri.

Kendati Paslan meninggal akibat gantung diri, namun Polsek Kemaraya tetap akan melakukan penyelidikan. "Kami belum temukan ada kekerasan fisik, tapi kita lihat lagi hasil otopsi," tutupnya.

Di tempat yang sama Tian, adik korban mengaku tiba di rumah Paslan sekitar pukul 13.00 Wita, dan melihat kakaknya sudah gantung diri. "Sebelum saya ke rumah, saya SMS-an sama kakak ipar saya (Rana, red), kemudian mereka berdua memang sempat cekcok sedikit," jelasnya.

Menurut Tian, percekcokan dipicu masalah sepele. Paslan meminta istrinya untuk dibawakan motor ke rumah, namun tidak bisa karena Rana masih mengajar. "Yang saya tahu masalahnya hanya itu," terang Tian.

Sementara itu, Rana mengaku tidak menyangka suaminya nekat bunuh diri. "Beberapa hari terakhir ini kalau bertengkar, ia selalu mengancam untuk mengakhiri hidupnya. Katanya sudah bosan hidup, tapi saya tidak sangka kalau hal itu dia buktikan," ungkapnya sambil menyeka air mata.

Salah seorang tetangga korban yang enggan menyebutkan namanya di lokasi kejadian menilai, Paslan terkenal orang pendiam. “Orangnya pendiam, tidak akan bicara kalau kita tidak tanyakan. Tetapi orangnya baik kok, seharinya-harinya dia (Paslan, red) kerja di salah satu perusahaan finance di Kendari,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com