Bocah Kelas II SD Meninggal Setelah Dijewer Guru

SUNGGUMINASA, KOMPAS.com — Sabaria, warga Dusun Pamandongan, Desa Salajangki, Kecamatan Bontonompo Selatan, Kabupaten Gowa, kini hanya bisa terus menangis. Dia meratapi kematian anaknya, Nasra Arianingsih (7), yang meninggal pada Senin (7/10/2013) lalu.

Nasra yang masih duduk di kelas II SD Inpres Pamandongan ini sakit dan meninggal setelah dijewer oleh seorang guru di sekolahnya. Nasra yang tergolong anak dengan kelebihan berat badan (obesitas) memiliki problem lemah jantung.

Salah satu keluarga Nasra yang ditemui pada Kamis (10/10/2013) di rumah duka menjelaskan, Nasra sebelum sakit sempat dijewer oleh guru bernama Husnaina saat di sekolah.

"Anak ini kan jantungan, jadi mungkin kaget dengan tindakan gurunya yang menjewer sehingga jatuh sakit dan meninggal," ujar paman korban yang tidak ingin namanya ditulis.

Media massa baru mengendus berita ini setelah dua hari pasca-pemakaman Nasra. Keluarga korban juga sempat tidak ingin berkomentar banyak terkait permasalahan tersebut. Mereka mengakui sudah mengikhlaskan kepergian Nasra.

Kepolisian juga tidak banyak memberikan komentar sebab mereka tidak menerima laporan. "Bukan dianiaya, salah itu infonya. Dia meninggal karena sakit. Laporannya juga tidak ada karena keluarga tidak melaporkannya," kata Kepala Subbagian Humas Polres Gowa Ajun Komisaris Andryani Lilikay.

Hingga berita ini diturunkan, komentar dari pihak sekolah, ataupun Husnaina selaku guru yang dituduh melakukan aksi jewer tersebut, belum diperoleh.