Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Semarang Usulkan Rawapening Ditangani Badan Otorita

Kompas.com - 09/12/2016, 16:18 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Bupati Semarang, Mundjirin, mengusulkan Danau Rawapening ditangani oleh semacam badan otorita yang dibentuk oleh pemerintah pusat.

Tidak hanya memutuskan langkah-langkah penyelamatan Rawapening, badan tersebut juga mengakselerasikan wewenang dalam penggunaan dana, sehingga tidak ada kegiatan yang tumpang tindih.

Menurut Mundjirin, penanganan danau seluas lebih dari 2.600 hektar tersebut semestinya menjadi wewenang beberapa Kementerian. Meliputi Kementerian Pariwisata, Pekerjaan Umum, Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Pertanian, Perikanan, Kerajinan, serta area kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Kalau masing-masing kementerian itu mendanai ini kan akhirnya tidak bisa sinkron, Maka salah satu bisa jadi pelopor, atau jadi otoritas saja. Maksud saya otoritas yang tidak terlalu luas," kata Mundjirin, Jumat (8/12/2016) siang.

Kendati tidak merinci anatomi badan otorita yang dimaksud, namun ia menyebutkan di dalam badan otoritas tadi ada semacam kepanitiaan. Artinya dana dari pusat diharapkan bisa masuk dalam badan tersebut.

Dengan adanya badan otorita tadi, dirinya optimis penanganan Rawapening bisa dilakukan terpadu dan dipertanggungjawabkan.

Mundjirin mengatakan, belum lama ini pihaknya sudah merencanakan pembangunan bak penampungan yang berfungsi sebagai penyaring sampah dan endapan dari sembilan daerah aliran sungai (DAS) yang bermuara di Rawapening. Namun hal itu masih sebatas rencana lantaran anggaranya tinggi.

"Ternyata dananya cukup tinggi. Kedepan kita akan coba menata tata ruangnya, apakah mungkin bisa dijadikan tempat wisata, atau bagaimana," ucapnya.

Sebenarnya bak penampung tersebut sangat vital, sebab ketiadaan bak tersebut dikhawatirkan perkembangbiakan gulma enceng gondok semakin tak terkendali. Sebab menurut Mundjirin, air dari DAS yang menuju Rawapening membawa unsur pupuk dari daerah pertanian

"Pupuk dari petani di sekitar Rawapening mengalir dengan sendirinya melalui beberapa DAS. Dampaknya eceng gondok menjadi subur," pungkasnya.

Sebelumnya, persoalan Rawapening kembali disentil oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam acara Dialog Implementasi dan Monitoring Revitalisasi Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GN-KPA) di The Wujil Resort and Convention Ungaran, Selasa (6/12/2016).

Menurut Ganjar, perairan Rawapening, Kabupaten Semarang dan kawasan Dieng, Wonosobo merupakan daerah yang membutuhkan penangan khusus lantaran tergolong kritis. Perairan darat terluas di Pulau Jawa ini menghadapi ancaman pendangkalan akut dan populasi enceng gondok yang menutup hampir 80 persen permukaan rawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com