Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lomba Dayung Rawapening, Melawan Arus hingga Rintangan Enceng Gondok

Kompas.com - 28/08/2016, 17:17 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

AMBARAWA, KOMPAS.com - Kemeriahan peringatan HUT ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesia masih berlangsung hingga menjelang akhir bulan Agustus ini.

Seperti yang dilakukan masyarakat di sekitar danau Rawapening, Kabupaten Semarang ini. Minggu (28/8/2016) ini, mereka menggelar beragam perlombaan berbasis air yang dipusatkan di dermaga Sumurup, desa Asinan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang.

Mulai lomba dayung, baik untuk kategori anak-anak dan dewasa, baik pria maupun wanita. Selain itu ada juga lomba ketangkasan titian bambu licin dengan berbagai hadiah menarik.

Lomba tersebut tidak hanya dikuti oleh warga desa Asinan atau warga kecamatan Bawen, melainkan juga untuk khalayak umum. 

Ibarat pepatah, sekali dayung dua tiga pulau terlampaui, berbagai perlombaan ini diharapkan bisa menggairahkan kepariwisataan Rawapening.

Ribuan pengunjung sejak pagi sudah menyemut di tepian dermaga Sumurup dan jembatan biru Sumurup untuk menyaksikan perlombaan ini.

Lomba dayung sampan di Rawapening ini tidak sekedar melawan arus. Para pserta harus berjibaku melewati rintangan rumpun-rumpun enceng gondok yang ikut hanyut terbawa arus kali Tuntang.

Kontributor Ungaran, Syahrul Munir : lomba titian bambu licin dijembatan lintasan KA diatas kali Tuntang, Sumurup, Rawapening, Kabupaten Semarang, Minggu (28/8/2016) siang.
Tidak kalah menarik dari lomba dayung sampan, kemeriahan semakin menjadi saat tiba digelar lomba ketangkasan meniti batang bambu untuk menjangkau berbagai hadiah. Banyak peserta yang tercebur ke danau, lantaran batang bambu yang dipasang horisontal di jembatan rel kereta api yang melintas diatas Rawapening telah dilumuri gemuk (lemak) dan pelumas.

"Ternyata sangat sulit meniti bambu yang licin ini, enam kali saya masih gagal," kata Bowo (14), salah seorang peserta.

Hingga pukul 16.00 belum satupun peserta berhasil menjangkau hadiah menarik dan sejumlah uang yang disiapkan panitia. Sekitar 20 peserta terus berjuang meniti bambu licin sepanjang 8 meter tersebut.

Ketua Panitia Lomba, Suseno mengatakan, berbagai lomba yang digelar hari ini sengaja dibuka untuk umum. Namun panitia hanya mensyaratkan para peserta harus bisa berenang pada air yang berarus.

Selain untuk menyemarakkan HUT Kemerdekaan RI ke-71, lanjutnya, lomba ini juga dimaksudkan untuk memupuk semangat persatuan dan kesatuan dan menanamkan nilai- nilai perjuangan kepada para peserta.

Sejumlah perlombaan harus diikuti secara berkelompak, baik dua maupun empat orang. Seperti pada lomba dayung sampan tanpa alat. "Peserta hanya boleh mendayung dengan tangan," jelasnya.

Melihat antusiasme peserta dan animo masyaraat untuk menyaksikan berbagai perlombaan air tersebut, karang Taruna Bina Remaja Sumurup selaku penyelenggara punya mimpi lomba dayung sampan ini bisa ditingkatkan menjadi agenda kejuaraan untuk level Kabupaten Semarang, bahkan hingga nasional.

"Maka kita undang juga pengurus KONI Kabupaten Semarang. Harapannya kegiatan ini bisa menjadi agenda tahunan untuk olahraga air ditingkat nasional," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com