Para guru dan murid terkejut saat mendapati pagar sekolah mereka kembali ditutup dan disegel. Penjaga sekolah yang berada di dalam area sekolah mulai mengeluarkan alat pengeras suara sambil menyerahkan setumpuk koran yang akan digunakan sebagai alas belajar.
“Ini sudah kali keberapa kali sekolah kami disegel oleh pihak yang mengaku ahli waris lahan sekolah,” kata seorang guru perempuan.
Beberapa orangtua murid yang mengantar anak mereka pun tampak kesal dan kecewa. Ada beberapa dari mereka yang membawa anaknya kembali pulang. “Jujur saya kecewa sekali. Anak saya sudah kelas 6, butuh persiapan ujian. Seharusnya pemerintah tuntaskanlah. Kalau memang layak dibayar, ya dibayar saja,” kata Mulyono, wali murid kelas 6.
Penyegelan serupa sebelumnya pernah terjadi saat siswa SD ini tengah menggelar ujian nasional beberapa waktu lalu.
Konflik bermula saat ahli waris lahan menuntut kepada Pemkot Bengkulu agar membayarkan tanah yang didirikan gedung sekolah tersebut. Sementara, hingga saat ini sejauh ini pemerintah masih menyelidiki terkait pembayaran ganti rugi lahan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.