Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabup TTU Minta Timor Leste Hentikan Pembukaan Jalan

Kompas.com - 17/10/2013, 22:38 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Wakil Bupati Timor Tengah Utara (TTU) Nusa Tenggara Timur, Aloysius Kobes, meminta warga Distrik Oekusi, Timor Leste segera menghentikan aktivitas pembukaan jalan raya baru yang masuk ke dalam wilayah Indonesia, sejauh 500 meter.

“Terkait dengan ketegangan antara warga kita dengan warga Timor Leste, maka sikap dari pemerintah daerah TTU yakni besok akan dikoordinasikan dengan aparat TNI dari satuan tugas pengamanan perbatasan supaya minta kepada aparat keamanan Timor Leste, agar warga masyarakat dari Timor Leste tidak melakukan pembukaan jalan di dalam wilayah NKRI,” papar Aloysius.

Tugas Pemda TTU terkait penanganan, lanjut Aloysius, hanya sebatas mengimbau masyarakat agar tidak saling serang. Jika ada masalah segera koordinasikan dengan aparat keamanan untuk tertibkan masyarakat masing-masing.

“Kita besok akan melaporkan persoalan ini kepada pemerintah pusat melalui Gubernur Nusa Tenggara Timur di Kupang,”pungkasnya.

Seperti diberitakan, gara-gara berebut tanah di wilayah zona netral, warga Nelu, Desa Sunsea, Kecamatan Naibenu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, terlibat saling serang dengan warga Leolbatan, Desa Kosta, Kecamatan Kota, Distrik Oekusi, Timor Leste.

Menurut warga, pihak Timor Leste melakukan penggusuran untuk pekerjaan jalan raya dengan menggeser garis batas masuk ke wilayah NKRI sepanjang 500 meter, kemudian perusakan pilar batas oleh warga Timor Leste yang dibantu dengan militer Cipol.

Padahal, pilar perbatasan itu sudah dibangun sejak tahun 1911. Selain itu, belasan kuburan leluhur warga juga ikut dirusak dan 19 ekor sapi milik warga juga hilang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com