Sebanyak 18 Ekor Orangutan Dilepasliarkan di Bukit Batikap

Satwa yang diberangkatkan dalam dua kelompok itu terdiri dari 12 ekor betina dan enam ekor jantan.

Manajer Program Reintroduksi Orangutan Kalteng di Nyaru Menteng (PROKT-NM), Anton Nurcahyo disela-sela pemindahan orangutan ke dalam pesawat di Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalteng, menjelaskan, satwa itu diterbangkan menuju Bandara Dirung, Puruk Cahu, Murung Raya.   

Lalu, mereka langsung diangkut dengan helikopter ke Bukit Batikap. Sebanyak sembilan orangutan berangkat Jumat (16/8/2013) dan sisanya Sabtu ini.

Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kalteng dan Pemerintah Kabupaten Murung Raya untuk melepasliarkan orangutan.

Pelepasliaran juga didukung Kementerian Kehutanan dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalteng.

Selain itu, PT Indo Muro Kencana, BHP Billiton, organisasi mitra dan konservasi, masyarakat Murung Raya, serta donatur perseorangan telah memberikan dukungan mulai moral, logistik, hingga finansial.

Anton memaparkan, orangutan yang dilepasliarkan sebelumnya telah menjalani rehabilitasi di PROKT-NM, Palangkaraya.

Pelepasliaran merupakan upaya perwujudan target yang tercantum dalam Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Orangutan Indonesia Tahun 2007-2017.

Dalam rencana aksi yang diluncurkan pada Konferensi Perubahan Iklim di Bali pada 2007 itu dijelaskan, semua orangutan di pusat rehabilitasi harus dilepasliarkan paling lambat tahun 2015.