“Saat saya angkat, penelepon langsung maki-maki saya dan ancam saya, katanya (media saya) menulis tanpa fakta dan memfitnah, kemudian mereka mengatakan belum tahu kalau (kami) berurusan dengan orang besar. Banyak sekali ancaman itu karena teleponnya di atas pukul 12.00 Wita sehingga saya tidak terlalu konsen,” ungkap Joy Rihi Gah, Pemimpin Redaksi NTT.com, Kamis (15/8/2013).
Berita yang diperkirakan menjadi dalil ancaman itu adalah penganiayaan yang diduga dilakukan A Kido, sopir Bupati Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, terhadap Jeky Pello, sopir KPUD Sabu Raijua, pada Minggu (11/8/2013). Kejadian itu terjadi di depan Bupati Sabu Raijua Marthen Dira Tome.
Kepada Kompas.com, Joy mengatakan, ancaman melalui telepon langsung datang begitu berita tersebut tayang di medianya. Nomor penelepon, menurut Joy, tidak dia kenal. Ancaman itu pun disampaikan oleh si penelepon tanpa ada basa-basi. Salah satu ancaman yang disebut dalam telepon itu, tegas Joy, adalah ancaman bahwa dia akan dibunuh dan rumahnya dibakar.
Menurut Joy, teror pun datang tak hanya lewat telepon. Dia mengatakan, ada komentar yang disampaikan dengan cara tak pantas dan menyebut dia sebagai wartawan yang selalu beropini saat menulis berita.
Joy mengatakan, berita yang dia tulis merupakan fakta. Penganiayaan, ujar dia, juga jelas merupakan kasus pidana. “Tapi sampai saat ini saya belum mau lapor polisi (soal ancaman ini).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.