Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Semawung Purworejo Swadaya Bangun Jembatan Bambu Atasi Kesulitan Akses Bertahun-tahun

Kompas.com - 27/06/2024, 17:48 WIB
Bayu Apriliano,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Belum adanya jembatan permanen selama bertahun-tahun membuat akses warga di Desa Semawung, Kecamatan Purworejo Jawa Tengah sulit.

Ketiadaan akses jembatan menjadikan banyak anak sekolah di wilayah tersebut yang bersekolah di Desa Kemanukan Kecamatan Bagelen. Jaraknya lumayan jauh dari perkampungan warga.

Di sebelah Timur sungai, ada satu dusun yang masuk wilayah Semawung yang selama ini kesulitan akses, apalagi jika musim penghujan tiba. Debit air yang tinggi mengakibatkan sungai tak dapat dilalui.

Baca juga: Ibu Siswa SMP yang Tewas di Sungai Padang: Anak Saya Disiksa Bukan Terjun dari Jembatan

Suroso, salah satu warga Dusun Kemantren, Semawung mengatakan, sebulan terakhir, warga Desa Semawung Kecamatan Purworejo yang memiliki sawah di Timur sungai sudah bisa bernapas lega.

Warga di sana melakukan pengadaan jembatan darurat dari bambu yang dibangun secara swadaya untuk memotong akses jalan yang selama ini harus memutar.

Ya, menjadi rutinitas bagi warga Semawung di mana saban awal musim kemarau akan membangun jembatan bambu tersebut. Keberadaannya menjadi penting karena sangat membantu.

"Kalau tidak ada jembatan ini, kalau nekat menyebrang juga bisa tapi kan bibir sungainya cukup tinggi," kata Suroso Kamis (27/6/2024).

Menurutnya, jembatan itu memang belum bisa dibuat permanen mengingat biaya yang dibutuhkan cukup banyak karena sungainya cukup lebar.

Baca juga: Bangkai Motor Korban Jalan Ambles di Jembatan Monano Ditemukan di Muara Sungai

"Kalau tidak ada jembatan, atau pas musim hujan dimana air sungainya besar, kami memutar melalui desa Ganggeng dan Kemanukan untuk menuju sawah," tambahnya.

Jembatan darurat yang dibangun sekarang pun amat sederhana karena hampir semuanya menggunakan bambu. Pengerjaannya juga secara bergotong royong oleh warga setempat.

Sebagai penyangga, warga menggunakan Bronjong yang diisi batu sehingga lebih kuat.

"Ya namanya sementara, setiap datang hujan dan banjir jembatan itu akan dibawa air. Semoga saja tiangnya nanti cukup kuat, jadi tidak ikut dibawa air," harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Raodah, Ibu Santriwati yang Meninggal Diduga Dianiaya: Anak Saya Selalu Minta Pulang

Tangis Raodah, Ibu Santriwati yang Meninggal Diduga Dianiaya: Anak Saya Selalu Minta Pulang

Regional
Pelaku Utama yang Diduga Bunuh dan Mengecor Pegawai Koperasi Ditangkap

Pelaku Utama yang Diduga Bunuh dan Mengecor Pegawai Koperasi Ditangkap

Regional
Ditangkap, Bos Distro Pembunuh Penagih Utang Disoraki Warga

Ditangkap, Bos Distro Pembunuh Penagih Utang Disoraki Warga

Regional
4 Hari Kabur, Tahanan Kejari Mataram Menangis dan Harus Dibopong Saat Ditangkap

4 Hari Kabur, Tahanan Kejari Mataram Menangis dan Harus Dibopong Saat Ditangkap

Regional
Kronologi Pembunuhan Terapis, 2 Pelaku Sengaja Sewa Kontrakan Eksekusi Korban

Kronologi Pembunuhan Terapis, 2 Pelaku Sengaja Sewa Kontrakan Eksekusi Korban

Regional
13 Anggota Jaringan Narkoba Lintas Provinsi Ditangkap, Puluhan Kilo Sabu dan Ganja Disita

13 Anggota Jaringan Narkoba Lintas Provinsi Ditangkap, Puluhan Kilo Sabu dan Ganja Disita

Regional
Raih Penghargaan dari PBB untuk Penanganan Stunting, Mbak Ita Banjir Pujian dari Berbagai Pihak

Raih Penghargaan dari PBB untuk Penanganan Stunting, Mbak Ita Banjir Pujian dari Berbagai Pihak

Regional
Pemkot Semarang Raih Penghargaan Daerah Terinovasi dalam Pembangunan Keluarga 2024

Pemkot Semarang Raih Penghargaan Daerah Terinovasi dalam Pembangunan Keluarga 2024

Regional
Misteri Kematian Santriwati di Lombok Barat, Merengek Minta Pulang Sebelum Meninggal

Misteri Kematian Santriwati di Lombok Barat, Merengek Minta Pulang Sebelum Meninggal

Regional
Bertemu Nikson Nababan, Warga Karo Ungkapkan Kekagumannya

Bertemu Nikson Nababan, Warga Karo Ungkapkan Kekagumannya

Regional
Danau Beko di Tegal: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Danau Beko di Tegal: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus 5 Kali Hari Ini, Waspada Abu Vulkanik

Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus 5 Kali Hari Ini, Waspada Abu Vulkanik

Regional
Angka Perceraian Naik karena Hubungan 'Toxic', Didominasi Pasangan Muda

Angka Perceraian Naik karena Hubungan "Toxic", Didominasi Pasangan Muda

Regional
Kepala BKKBN: Keluarga Indonesia Tetap Bahagia meski Sedikit Miskin

Kepala BKKBN: Keluarga Indonesia Tetap Bahagia meski Sedikit Miskin

Regional
Bareskrim Periksa Mantan Gubernur Riau Terkait Dugaan Korupsi

Bareskrim Periksa Mantan Gubernur Riau Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com