BANGKA, KOMPAS.com-Rencana pembangunan perguruan tinggi negeri (PTN) Konghucu di Kepulauan Bangka Belitung masih terkendala.
Penolakan dari kelompok masyarakat terus bergulir hingga akhirnya dilakukan mediasi di kantor Kanwil Kemenag Bangka Belitung, Rabu (26/6/2024).
"Hari ini berkumpul para pihak untuk mencari solusi, salah satunya akan dibentuk kelompok kerja (Pokja)," kata Plt Kepala Kanwil Kemenag Bangka Belitung Firmantasi seusai mediasi, Rabu.
Baca juga: Tak Ada Lagi Pendidikan Agama Konghucu di Sekolah Formal di Rembang, Ini Respons Kemenag
Firman menuturkan, pokja akan beranggotakan berbagai pihak untuk membicarakan rencana pembangunan PTN Konghucu.
Nantinya Pokja akan mengkaji dan survei lokasi serta masyarakat setempat.
"Targetnya bisa tahun ini selesai. Bagaimana pun juga, Konghucu adalah agama resmi di Indonesia yang disahkan zaman Presiden Abdurahman Wahid," ujar Firman.
Lahan pembangunan pun sudah disediakan lima hektar yang mencakup lokasi gedung dan akses jalan.
Keberadaan PTN Konghucu, sambung Firman, bakal berdampak positif bagi perekonomian daerah.
Umat Konghucu juga tidak perlu lagi membiayai pendidikan sampai keluar daerah.
"Lulusannya akan mendapat sertifikasi untuk diangkat menjadi pegawai negeri bidang pendidikan Konghucu dan tentunya banyak dampak positif lainnya," beber Firman.