Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Inpres Belum Cair, Jalan Kendawangan-Ketapang Kalbar Tak Kunjung Diperbaiki

Kompas.com - 25/06/2024, 12:23 WIB
Hendra Cipta,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalbar Iskandar Zulkarnaen nengatakan, pembangunan Jalan Kendawangan-Ketapang tahun 2024 sudah dianggarkan senilai Rp 59,5 miliar.

Menurut Zulkarnaen, pembangunan jalan tersebut menggunakan dana Inpres Jalan Daerah yang merupakan program Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Sering Terjadi Kecelakaan, Warga Desak Pemerintah Perbaiki Jalan Kendawangan-Ketapang

“Untuk tahun 2024 sendiri, ruas jalan tersebut ditangani melalui Inpres Jalan Daerah senilai Rp 59,5 miliar,” kata Zulkarnaen saat dihubungi, Selasa (25/6/2024).

Namun demikian, Zulkarnaen mengaku pembangunan jalan tersebut belum direalisasikan karena dananya belum turun.

"Sehingga masih menunggu. Namun yang pasti akan ditangani melalui dana Inpres," ujar Zulkarnaen.

Zulkarnaen menerangkan, pembangunan Jalan Kendawangan-Ketapang menggunakan anggaran Inpres Jalan Daerah (IJD) telah dilakukan sejak 2023 senilai Rp 58 miliar, untuk menangani sekitar 20,6 kilometer.

Sehingga, lanjut Zulkarnaen, anggaran yang ada di APBD Provinsi Kalbar dialihkan untuk menangani lokasi lain yang membutuhkan.

“Kebijakan ini dilakukan untuk menghindari tumpang tindih anggaran dalam satu lokasi,” ucap Zulkarnaen.

Karena itu, Zulkarnaen memastikan, Pemerintah Provinsi Kalbar tidak ada upaya membohongi masyarakat. Terlebih membangun infrastruktur merupakan kewajiban pemerintah.

"Kami berharap masyarakat bersabar. Jalan tersebut memang sudah ditangani sejak tahun 2023 lalu, bahkan sempat akan dikunjungi oleh Bapak Presiden beberapa waktu lalu," ungkap Zulkarnaen.

Sebelumnya, sejumlah warga berang karena jalan daerah tersebut tak kunjung diperbaiki dan menuding pemerintah telah berbohong.

Jalan yang menghubungkan Kecamatan Kendawangan-Ketapang, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar) berlubang dan rusak parah namun tak kunjung diperbaiki, Minggu (23/6/2024). Padahal jalan tersebut masuk dalam Intruksi Presiden Jalan Daerah. Akibatnya sejumlah warga berang, bahkan menuding pemerintah telah berbohong.KOMPAS.com/HENDRA CIPTA Jalan yang menghubungkan Kecamatan Kendawangan-Ketapang, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar) berlubang dan rusak parah namun tak kunjung diperbaiki, Minggu (23/6/2024). Padahal jalan tersebut masuk dalam Intruksi Presiden Jalan Daerah. Akibatnya sejumlah warga berang, bahkan menuding pemerintah telah berbohong.

Seorang warga bernama Aswanar mengatakan, lubang-lubang yang menganga di jalan itu menjadi ancaman bagi pengendara. Tak sedikit, pengendara sepeda motor yang menjadi korban kecelakaan.

“Tak hanya luka-luka, tapi ada yang meninggal. Bahkan, ada yang terpaksa melahirkan di jalan dan beritanya viral,” kata Aswanar saat dihubungi, Senin (24/6/2024).

Aswanar menyayangkan kurangnya empati Gubernur Kalbar dan pejabat berwenang terhadap kondisi warga di jalan yang berstatus provinsi tersebut.

Menurut Aswanar, selama ini pemerintah daerah selalu menjanjikan perbaikan jalan tersebut, namun tidak pernah terwujud. Masyarakat merasa telah dibohongi.

“Mungkin mereka (pejabat) tidak pernah lewat jalan ini sekalipun. Tapi kami tiap hari merasakan betapa sulit dan sakitnya melewati jalan yang sudah rusak parah ini,” ujat Aswanar.

Warga lainnya, Hariansyah mengaku rusaknya Jalan Kendawangan-Ketapang semakin parah sekitar delapan bulan terakhir.

Padahal jalan ini adalah urat nadi masyarakat yang menghubungkan banyak kecamatan di Ketapang.

"Paling banyak kecelakaan di sini anak sekolah, pelajar SMP dan SMA,” ungkap Hariansyah.

Baca juga: Kisah Warga di Pedalaman Nagekeo NTT, Harga Komoditi Ditekan Pengepul karena Akses Infrastruktur Jalan Buruk

Hariansyah mengungkapkan, wacana perbaikan jalan tersebut kerap dilontarkan jelang pemilu dan pemilihan kepala daerah dan hanya menjadi gorengan politik.

Menurut Hariansyah, politikus hanya memberikan janji akan memperbaiki jalan ketika mendekati pemilu, namun lupa ketika sudah menjabat.

"Jadi saya minta Pemprov Kalbar membuka mata dan peka terhadap kondisi jalan ini," harap Hariansyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

15 Kuliner Lontong Khas Nusantara yang Menggugah Selera

15 Kuliner Lontong Khas Nusantara yang Menggugah Selera

Regional
Menangkal Potensi Zoonosis Tuberkulosis pada Orang Rimba

Menangkal Potensi Zoonosis Tuberkulosis pada Orang Rimba

Regional
Komunitas Pemalang Bergerak Sulap Sampah Jadi 'Paving Block'

Komunitas Pemalang Bergerak Sulap Sampah Jadi "Paving Block"

Regional
Seorang Pria Ditemukan Tewas di Pondok Kebun Sawit Bangka Barat, Ada Luka Lebam

Seorang Pria Ditemukan Tewas di Pondok Kebun Sawit Bangka Barat, Ada Luka Lebam

Regional
Pembunuh Terapis di Grobogan Ternyata Sempat Nyabu Sebelum Beraksi

Pembunuh Terapis di Grobogan Ternyata Sempat Nyabu Sebelum Beraksi

Regional
SPBU di Karanganyar Terbakar, Awalnya Muncul Percikan Api dari Mobil

SPBU di Karanganyar Terbakar, Awalnya Muncul Percikan Api dari Mobil

Regional
Pengurus Yayasan Rehabilitasi Narkoba di Sambas Ditangkap Jualan Sabu

Pengurus Yayasan Rehabilitasi Narkoba di Sambas Ditangkap Jualan Sabu

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Regional
Pengakuan Tahanan di Mataram yang Kabur Usai Sidang, Tak Diborgol dan Rindu Anak

Pengakuan Tahanan di Mataram yang Kabur Usai Sidang, Tak Diborgol dan Rindu Anak

Regional
Nekat Bunuh Terapis Pijat Demi Utang Judi, 2 Pria Grobogan Terancam Hukuman Mati

Nekat Bunuh Terapis Pijat Demi Utang Judi, 2 Pria Grobogan Terancam Hukuman Mati

Regional
Ratusan TKI di Malaysia Datang ke Sebatik untuk Coklit, demi Hak Pilih di Pilkada 2024

Ratusan TKI di Malaysia Datang ke Sebatik untuk Coklit, demi Hak Pilih di Pilkada 2024

Regional
Jasad Penagih Utang Dicor, Karyawati Ini Berjaga Saat Bos Distro Bunuh Korban

Jasad Penagih Utang Dicor, Karyawati Ini Berjaga Saat Bos Distro Bunuh Korban

Regional
Kasus Tewasnya Bocah SMP di Padang Ditutup, Penyebab Kematian Bukan Dianiaya tapi Patah Tulang

Kasus Tewasnya Bocah SMP di Padang Ditutup, Penyebab Kematian Bukan Dianiaya tapi Patah Tulang

Regional
Kapal Mati Mesin, 12 Dewasa dan Seorang Anak Terombang-ambing di Laut Bangka

Kapal Mati Mesin, 12 Dewasa dan Seorang Anak Terombang-ambing di Laut Bangka

Regional
Tren Pernikahan Anak Turun, Kemenag dan PPA Diminta Perhatikan Angka Perceraian yang Naik

Tren Pernikahan Anak Turun, Kemenag dan PPA Diminta Perhatikan Angka Perceraian yang Naik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com