Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Andi Pradinata, Seniman Disabilitas yang Multitalenta

Kompas.com - 25/06/2024, 05:34 WIB
Suwandi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.comAndi Pradinata menjadi seniman serba bisa karena keadaan dan naluri untuk bertahan dari segala himpitan. Setelah 26 tahun berkesenian, kini dia menepi, untuk menata masa depan keluarganya.

“Saya merasa tenang di kebun, berkontemplasi tentang hidup di masa lalu, sekarang dan masa depan,” kata lelaki yang akrab disapa Amao melalui sambungan telepon, Senin (24/6/2024).

Amao mulai menampaki jalan kesenian semenjak duduk di bangku SMP tahun 1998. Dengan dorongan gurunya ia menulis puisi dan cerpen.

Sejumlah tulisannya memenangi lomba dan dimuat di surat kabar lokal di Jambi.

Berawal dari itu Amao ‘gila’ membaca dan belajar. Hatinya tak puas hanya pandai menulis, ia pun menggeluti dunia musik, belajar secara otodidak.

Musik karya Amao laris manis sebagai pengiring pementasan drama di Taman Budaya Jambi.

Tidak hanya membuat lagu, ia mendirikan rumah produksi (PH) bernama Jendela Art Production.

Barulah kemudian Amao membuat film sebagai sutradara dan penulis naskah dengan judul Sepasang Sayap Angin. Film ini rilis tahun 2011 dan tayang di stasiun televisi lokal serta memenangi festival film.

Baca juga: Sri Sultan Saragih, Menggali Kesenian Simalungun yang Nyaris Punah

Setelah merilis film tersebut nama Amao melambung, karena banyak mengerjakan iklan dan video kreatif untuk pencalonan beberapa kepala daerah.

Kemudian, dengan tetap menyesuaikan dengan perubahan zaman, dia membuat sketsa komedi bersama anaknya yang ditayangkan di saluran YouTube.

“Cita-cita saya dari kecil mau menjadi seniman profesional. Tapi saking cintanya dengan dunia ini saya bisa semua, seperti melukis, menyutradarai film, komedian dan menciptakan lagu."

"Memang puncak seni yang saya pelajari adanya pada film, karena di sana berkumpul semua bidang seni,” kata lelaki yang pernah memenangi festival musik jalanan tingkat nasional tahun 2007 ini.

Seniman multitalenta yang disabilitas

Andi Pradinata atau Amao saat tampil dalam film Sepasang Sayap Angin produksi Jendela Art Production tahun 2011 laluTangkapan layar film Sepasang Sayap Angin Andi Pradinata atau Amao saat tampil dalam film Sepasang Sayap Angin produksi Jendela Art Production tahun 2011 lalu
Sebagai seniman disabilitas Amao menghadapi banyak tantangan. Pertama, kata dia, harus bekerja keras untuk tetap menumbuhkan gagasan baru dan kreatif, kemudian harus bersiasat untuk tetap tampil maksimal dengan keterbatasan.

Banyak orang memandang keterbasan adalah tantangan berat, namun Amao mengolah keterbatasan menjadi energi positif dalam karya.

Semua persoalan hidupnya diolah, sehingga menjadi karya yang relevan dengan banyak orang.

Bagi Amao, apabila telah sampai pada puncak kontemplasi, maka berkesenian itu adalah kepekaan dalam mengolah rasa.

Misalnya bunga lotus atau teratai yang hidup di sungai yang kotor, tapi tetap menumbuhkan bunga yang menawan.

“Saya berusaha menjadikan diri saya ini berguna dan bukan beban bagi orang lain. Maka saya terus belajar dari awalnya tidak paham itu film, jadi bisa bikin film."

"Saya pikir itu kerja keras dan anugerah dari Tuhan kepada saya,” kata Amao.

Baca juga: Melihat Perlawanan Ismet Raja Tengah Malam Lewat Jalur Kesenian

Meskipun ia sibuk dalam berkarya, Amao tetap meluangkan waktu bermain musik dengan anak-anak tunanetra, kemudian lebih dua tahun melatih anak-anak tunarungu melukis.

Amao melakukan itu sebagai bentuk berbagi pengetahuan kepada kelompok disabilitas yang terpinggirkan.

“Awalnya berat karena disabilitas masih termarginalkan, mereka banyak ditolak untuk masuk dunia kerja. Saya bantu mereka sesuai kemampuan saya."

"Sekarang sudah lebih mudah, karena ada perlindungan hukum bagi kelompok disabilitas,” kata lelaki yang tergabung dalam pengurus National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Jambi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER REGIONAL] BKKBN: IQ Rata-rata Indonesia 130 Dunia | Harga Tanah di Sekitar Rumah Pensiun Jokowi

[POPULER REGIONAL] BKKBN: IQ Rata-rata Indonesia 130 Dunia | Harga Tanah di Sekitar Rumah Pensiun Jokowi

Regional
Aksi Heroik Petugas Damkar Salatiga, Terjun ke Sumur Sempit 12 Meter demi Selamatkan Seekor Kucing

Aksi Heroik Petugas Damkar Salatiga, Terjun ke Sumur Sempit 12 Meter demi Selamatkan Seekor Kucing

Regional
15 Kuliner Lontong Khas Nusantara yang Menggugah Selera

15 Kuliner Lontong Khas Nusantara yang Menggugah Selera

Regional
Menangkal Potensi Zoonosis Tuberkulosis pada Orang Rimba

Menangkal Potensi Zoonosis Tuberkulosis pada Orang Rimba

Regional
Komunitas Pemalang Bergerak Sulap Sampah Jadi 'Paving Block'

Komunitas Pemalang Bergerak Sulap Sampah Jadi "Paving Block"

Regional
Seorang Pria Ditemukan Tewas di Pondok Kebun Sawit Bangka Barat, Ada Luka Lebam

Seorang Pria Ditemukan Tewas di Pondok Kebun Sawit Bangka Barat, Ada Luka Lebam

Regional
Pembunuh Terapis di Grobogan Ternyata Sempat Nyabu Sebelum Beraksi

Pembunuh Terapis di Grobogan Ternyata Sempat Nyabu Sebelum Beraksi

Regional
SPBU di Karanganyar Terbakar, Awalnya Muncul Percikan Api dari Mobil

SPBU di Karanganyar Terbakar, Awalnya Muncul Percikan Api dari Mobil

Regional
Pengurus Yayasan Rehabilitasi Narkoba di Sambas Ditangkap Jualan Sabu

Pengurus Yayasan Rehabilitasi Narkoba di Sambas Ditangkap Jualan Sabu

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Regional
Pengakuan Tahanan di Mataram yang Kabur Usai Sidang, Tak Diborgol dan Rindu Anak

Pengakuan Tahanan di Mataram yang Kabur Usai Sidang, Tak Diborgol dan Rindu Anak

Regional
Nekat Bunuh Terapis Pijat Demi Utang Judi, 2 Pria Grobogan Terancam Hukuman Mati

Nekat Bunuh Terapis Pijat Demi Utang Judi, 2 Pria Grobogan Terancam Hukuman Mati

Regional
Ratusan TKI di Malaysia Datang ke Sebatik untuk Coklit, demi Hak Pilih di Pilkada 2024

Ratusan TKI di Malaysia Datang ke Sebatik untuk Coklit, demi Hak Pilih di Pilkada 2024

Regional
Jasad Penagih Utang Dicor, Karyawati Ini Berjaga Saat Bos Distro Bunuh Korban

Jasad Penagih Utang Dicor, Karyawati Ini Berjaga Saat Bos Distro Bunuh Korban

Regional
Kasus Tewasnya Bocah SMP di Padang Ditutup, Penyebab Kematian Bukan Dianiaya tapi Patah Tulang

Kasus Tewasnya Bocah SMP di Padang Ditutup, Penyebab Kematian Bukan Dianiaya tapi Patah Tulang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com