PADANG, KOMPAS.com-Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat Irjen Suharyono masih menunggu hasil otopsi jenazah untuk memastikan penyebab kematian pelajar SMP berinisial AM (13) di Sungai Batang Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat.
Saat ini, polisi sudah berkoordinasi dengan dokter forensik yang melakukan visum luar dan otopsi jenazah AM. Namun, hasilnya hingga kini belum keluar.
"Masih didalami apa yang menjadi penyebab kematian. Apakah dia terjadi sesuatu benturan atau apapun itu, nanti dokter forensik yang mengeluarkan hasil otopsi. Kami masih menunggu hasil resmi dokter yang melaksanakan otopsi," kata Suharyono kepada wartawan, Minggu (23/6/2024) di Padang.
Baca juga: Bocah 13 Tahun di Padang Tewas Diduga Dianiaya Polisi, Jasadnya Ditemukan Mengapung di Sungai
Suharyono belum bisa mengetahui penyebab luka-luka lembam di tubuh korban.
"Kita tetap menunggu penyebab luka-lukanya itu karena apa. Apakah dia jatuh dari motor. Apakah (karena) jatuh dari ketinggian 30 meter (dari atas jembatan ke sungai). Apakah selama tujuh jam (03.00 WIB sampai 11.55 WIB) dia jatuh lalu meninggal kan lebam-lebam," jelas Suharyono.
Polisi juga masih menunggu hasil resmi dari dokter untuk memastikan penyebab kematian korban.
"Kami mohon maaf belum bisa menyampaikan secara prematur," kata Suharyono.
Sebelumnya diberitakan, Suharyono menyebutkan AM (13) yang tewas di sungai Batang Kuranji Padang diduga akibat terjun dari jembatan saat adanya pengamanan aksi tawuran, Minggu (9/6/2024).
Baca juga: Buntut Tewasnya Pelajar di Padang, 30 Polisi Diperiksa Propam Polda Sumbar
Hal itu berdasarkan keterangan dari teman AM, yang memboncengi korban saat kejadian.
"Masuk ke sungai ini sudah ada keterangan dari A. Bahwa memang AM ini berencana akan masuk ke sungai menceburkan diri ke sungai," kata Suharyono kepada wartawan, Minggu (23/6/2024) di Padang.