Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

552 Hewan Kurban di Jateng Terinfeksi Cacing Hati, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 21/06/2024, 15:33 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Ratusan hewan kurban di Jawa Tengah (Jateng) didapati terjangkit cacing hati setelah proses penyembelihan selama periode 17-19 Juni 2024. Alhasil hati sapi yang terinfeksi harus dibuang karena tidak bisa dikonsumsi.

Temuan itu dicatat oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dinakkeswan) dari laporan petugas yang melakukan pengecekan di lapangan selama masa penyembelihan.

"Sementara dari laporan cepat 46.000 ternak sudah disembelih. Temuan kami 1,2 persen terkena cacing hati (552 ekor) dan 40 ekor ternak terkena infeksi paru-paru," ungkap Medik Veteriner Disnakkeswan Jateng, Slamet Kasiran melalui sambungan telepon, Jumat (21/6/2024).

Baca juga: Berkah Pengepul Kulit Domba Kurban di Sukabumi Saat Idul Adha

Pihaknya telah menyampaikan kepada panitia kurban yang menemukan cacing hati pada daging yang disembelih agar memisahkannya.

Menurutnya, sapi dan domba adalah hewan yang rentan terkena penyakit ini. Pasalnya, sering kali diberi makan rumput yang tidak bersih dari rawa.

"Biasanya sapi dan domba yang notabenenya makan rumput dari daerah rawa, yang ada cacing di tempat lembab. Itu banyak di pantura, seperti Demak, Kudus, Pati," jelasnya.

Terkait temuan hewan dengan infeksi paru-paru, dia mengatakan kondisi ini kerap terjadi di daerah pegunungan seperti Temanggung dan Wonoosobo. Infeksi ini mudah menyerang ternak yang sudah lama dipelihara atau melebihi 3-4 tahun.

Dia menyebut sapi perah atau sapi besar yang berisiko terkena infeksi paru-paru tersebut. 

Pihaknya pun mengimbau agar masyarakat membuang dan mengubur hati hewan yang terinfeksi. Sementara bagian daging lainnya tetap dapat dikonsumsi.

"Memang harus didampingi petugas, karena kadang ada yang nekat, katanya nanti kalo dimasak mati. Padahal bahayanya. Selain jijik, cacing ini juga dapat menular bila dikonsumsi," tegas Slamet.

Lebih lanjut, dia menyampaikan dari 46.000 ternak yang dilaporkan telah disembelih, sebanyak 50 persen atau sekitar 23.000 merupakan kambing. Lalu sapi sebanyak 10.500 ekor, kerbau 500 ekor, dan domba 6.000 ekor.

Penyelenggaraan kurban secara menyeluruh dinilai baik karena panitia memiliki kesadaran untuk menjaga hiegenitas. Tak terkecuali untuk menggunakan besek dan juga plastik transparan sebagai wadah daging kurban.

"Packing daging biasanya pakai kresek warna warni. Alhamdulillah pantauan kemarin, kesadaran panitia untuk menyediakan kresek bening angkanya sudah naik 87 persen. Lalu 3,5 persen menggunakan besek," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hujan Deras Landa Puncak Lewotobi Laki-laki, Warga Diimbau Waspada Banjir Lahar

Hujan Deras Landa Puncak Lewotobi Laki-laki, Warga Diimbau Waspada Banjir Lahar

Regional
Pj Gubernur Banten Al Muktabar Tinjau Pembangunan Ruas Jalan Cibadak-Padasuka Kabupaten Lebak

Pj Gubernur Banten Al Muktabar Tinjau Pembangunan Ruas Jalan Cibadak-Padasuka Kabupaten Lebak

Regional
Berkunjung ke Museum Mosvia, Bekas Markas Polisi Magelang yang Berusia 1,5 Abad

Berkunjung ke Museum Mosvia, Bekas Markas Polisi Magelang yang Berusia 1,5 Abad

Regional
Sembunyi di Hutan Usai Bunuh Wanita Terapis, Dua Pelaku Hanya Makan Pepaya dan Minum Air Sungai

Sembunyi di Hutan Usai Bunuh Wanita Terapis, Dua Pelaku Hanya Makan Pepaya dan Minum Air Sungai

Regional
RSUD Karawang Tangani 2 Pasien Depresi akibat Judi Online

RSUD Karawang Tangani 2 Pasien Depresi akibat Judi Online

Regional
Punya Komitmen Tinggi Membantu Masyarakat, Pemkot Makassar Raih 6 Penghargaan pada Harganas Ke-31

Punya Komitmen Tinggi Membantu Masyarakat, Pemkot Makassar Raih 6 Penghargaan pada Harganas Ke-31

Regional
Motif Pembunuhan Wanita Terapis di Grobogan, Pelaku Ingin Kuasai Harta Korban

Motif Pembunuhan Wanita Terapis di Grobogan, Pelaku Ingin Kuasai Harta Korban

Regional
Pemkot Semarang Beri Stimulan Rp 1 Juta bagi Lelaki yang Ikuti KB Vasektomi

Pemkot Semarang Beri Stimulan Rp 1 Juta bagi Lelaki yang Ikuti KB Vasektomi

Regional
Wali Kota dan Ketua TP PKK Makassar Kompak Mendapatkan Penghargaan dari Negara

Wali Kota dan Ketua TP PKK Makassar Kompak Mendapatkan Penghargaan dari Negara

Regional
IQ Rata-rata Orang Indonesia Peringkat 130 Dunia, Kepala BKKBN: Boleh Sedih, tapi Jangan Minder

IQ Rata-rata Orang Indonesia Peringkat 130 Dunia, Kepala BKKBN: Boleh Sedih, tapi Jangan Minder

Regional
Kronologi 28 WNA Terdampar di Perairan Sukabumi, Sempat Ditahan 11 Hari di Australia

Kronologi 28 WNA Terdampar di Perairan Sukabumi, Sempat Ditahan 11 Hari di Australia

Regional
Harga Tanah di Sekitar Rumah Pensiun Jokowi Disebut Mulai Naik

Harga Tanah di Sekitar Rumah Pensiun Jokowi Disebut Mulai Naik

Regional
Sumur Minyak Ilegal di Muba Terbakar, 1 Pekerja Tewas dan 4 Terluka

Sumur Minyak Ilegal di Muba Terbakar, 1 Pekerja Tewas dan 4 Terluka

Regional
Pengusaha Fotokopi di Ciamis Tampung Rp 356 M Dana Judi Online Jaringan Kamboja, Kelola 216 Rekening

Pengusaha Fotokopi di Ciamis Tampung Rp 356 M Dana Judi Online Jaringan Kamboja, Kelola 216 Rekening

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Malam ini Berawan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com