Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Kompas.com - 18/06/2024, 18:37 WIB
Nur Zaidi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


DEMAK, KOMPAS.com - Momentum pesta rakyat Grebeg Besar Demak, Jawa Tengah (Jateng), identik dengan ramainya para pedagang kerajinan gerabah.

Berbeda dengan pedang kuliner maupun mainan pabrikan lainnya yang menempati stand-stand yang disediakan penyelenggara.

Para pedagang kerajinan gerabah ini mayoritas mendirikan lapak dari tenda terpal di jalan-jalan menuju pusat pasar rakyat atau pasar malam yang berpusat di taman parkir wisata Tembiring Jogo Indah, Kecamatan Wonosalam.

Salah satunya Tatik (63), perempuan asal Ungaran, Kabupaten Semarang, ini sudah mendirikan lapak sebelum pesta rakyat dimulai, yang secara resmi dibuka, pada Jumat (31/5/2024) malam.

Baca juga: Grebeg Besar Demak: Waktu Pelaksanaan, Sejarah, dan Rangkaian Acara

Lapak tenda terpal itu juga difungsikan sebagai tempat tidur dan memasak hampir satu bulan penuh selama di Demak.

Barang-barang yang dijual beragam, kerajinan gerabah dari aneka perabot rumah, mainan anak, hingga vas bunga dan topeng barongan.

Kata Tatik, ia sudah bergelut di usaha niaga kerajinan gerabah lebih dari tiga puluh tahun dan mengikuti Grebeg Besar Demak selama dua dekade.

"Setiap tahun di sini, sudah lama sudah ada 20 tahun lebih setiap grebeg besar," ujar Tatik, kepada Kompas.com, saat ditemui di lapaknya, Selasa (18/6/2024) sore.

Menurutnya, Demak memiliki keunikan tersendiri dibanding dengan daerah-daerah lain saat acara serupa.

Apabila daerah lain sepi-ramainya pembeli tidak tertebak, untuk Demak barang-barang akan ludes diserbu pengunjung sehari sebelum Idul Adha maupun setelahnya.

"Sini itu setiap aku tancap sini, pasti itu ada pembeli. Tapi, itu ramainya itu kalau sudah Lebaran dua hari itu ramai sekali, mau Lebaran sama Lebaran dua hari itu," ungkap dia.

Tatik sendiri tidak merinci berapa omzet yang ia dapat saat berjualan di Grebek Besar Demak. Yang pasti ia dibantu oleh 3 orang karyawan supaya tidak kewalahan.

Baca juga: Alasan Warga Demak Pilih Menggelandang dan Sempat Tinggal di Goa Jepara

"Tidak tahu (laku berapa) soalnya dagangan ibu itu ada celengan, ada guci, ada bunga, kan tidak tahu satu-satunya dapat berapa," kata dia.

Tatik menambahkan, selain Grebeg Besar Demak, ia biasanya berkeliling di acara serupa daerah-daerah lain dan mangkal di Pasar Johar apabila tidak ada event.

"Aku sudah hampir 30 tahun (jualan) makanya awet muda, sudah nikah tapi awet muda. Alhamdulillah masih diberi kesehatan," ujar dia, sembari tertawa.

Sebagai informasi, pesta rakyat sendiri digelar dari 31 Mei-23 Juni 2024, salah satu event dari rangkaian Grebeg Besar Demak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertemu Nikson Nababan, Warga Karo Ungkapkan Kekagumannya

Bertemu Nikson Nababan, Warga Karo Ungkapkan Kekagumannya

Regional
Danau Beko di Tegal: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Danau Beko di Tegal: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus 5 Kali Hari Ini, Waspada Abu Vulkanik

Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus 5 Kali Hari Ini, Waspada Abu Vulkanik

Regional
Angka Perceraian Naik karena Hubungan 'Toxic', Didominasi Pasangan Muda

Angka Perceraian Naik karena Hubungan "Toxic", Didominasi Pasangan Muda

Regional
Kepala BKKBN: Keluarga Indonesia Tetap Bahagia meski Sedikit Miskin

Kepala BKKBN: Keluarga Indonesia Tetap Bahagia meski Sedikit Miskin

Regional
Bareskrim Periksa Mantan Gubernur Riau Terkait Dugaan Korupsi

Bareskrim Periksa Mantan Gubernur Riau Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Pemeran Pria Dalam Foto Syur Selebgram Ambon Ternyata Oknum Brimob

Pemeran Pria Dalam Foto Syur Selebgram Ambon Ternyata Oknum Brimob

Regional
Bos Distro 'Anti Mahal' Palembang Pembunuh Penagih Utang Ditangkap di Padang

Bos Distro "Anti Mahal" Palembang Pembunuh Penagih Utang Ditangkap di Padang

Regional
Nikson Nababan: Saya Enggak Kasih Uang Satu Rupiah Pun ke Masyarakat

Nikson Nababan: Saya Enggak Kasih Uang Satu Rupiah Pun ke Masyarakat

Regional
Janji Bisa Loloskan Seleksi Polri, Brimob Gadungan Buat Warga Palembang Rugi Rp 345 Juta

Janji Bisa Loloskan Seleksi Polri, Brimob Gadungan Buat Warga Palembang Rugi Rp 345 Juta

Regional
Capaian ISPS 99 Persen, Mbak Ita Raih Penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN

Capaian ISPS 99 Persen, Mbak Ita Raih Penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN

Regional
Salah Gunakan Izin Tinggal untuk Ikuti Turnamen Futsal, WN Malaysia Dideportasi

Salah Gunakan Izin Tinggal untuk Ikuti Turnamen Futsal, WN Malaysia Dideportasi

Regional
PPDB SMA di Palembang Bermasalah, Ombudsman Temukan 911 Siswa Lakukan Maladministrasi

PPDB SMA di Palembang Bermasalah, Ombudsman Temukan 911 Siswa Lakukan Maladministrasi

Regional
Kemampuan Pendanaan Ikut Jadi Pertimbangan Gerindra Cari Bacawalkot Salatiga

Kemampuan Pendanaan Ikut Jadi Pertimbangan Gerindra Cari Bacawalkot Salatiga

Regional
Cerita Sagil si Bocah SD Tinggi 2 Meter di Jambi, Sering Sulit Naik Angkot dan Diejek Raksasa

Cerita Sagil si Bocah SD Tinggi 2 Meter di Jambi, Sering Sulit Naik Angkot dan Diejek Raksasa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com