Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Warga Demak Pilih Menggelandang dan Sempat Tinggal di Goa Jepara

Kompas.com - 14/06/2024, 20:41 WIB
Nur Zaidi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

DEMAK, KOMPAS.com - Guntur (57) dan anaknya IHP (7) kini tidak diketahui keberadaannya. informasi terakhir, ia pergi dengan tujuan sebuah makam di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng).

Guntur merupakan warga asal Desa Jungsemi, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak yang sempat viral di media sosial lantaran tinggal di Goa Ujungbatu, Jepara.

Sebelum menghilang, Guntur sempat menyebut menolak bantuan pemerintah.

Baca juga: Sempat Dipulangkan ke Demak, Penghuni Goa di Jepara Kini Menghilang Lagi

Kepala UPTD Rumah Pelayanan Sosial (Rumpelsos) Demak, Aniek Shaubichati mengatakan, sejak pergi dari Desa Jungsemi pada Sabtu (9/6/2024) hingga saat ini, pihaknya belum mendapatkan kabar terbaru dari Guntur dan anaknya.

Kabar terakhir, Guntur dan anaknya pergi ke makam Kerpus Kuasen Jepara diantar oleh adiknya dari Desa Jungsemi dengan cara memaksa.

"Yang kita gali dari desa, dia kan keinginannya tidak ada yang menggangu. Dan satu keinginannya sama anaknya ke bib syech siapa itu, biar anaknya bisa melanjutkan bisa gitu-gitu," kata Aniek dihubungi melalui telepon, Jumat (14/6/2024).

Di sisi lain, Guntur juga disebut enggan menerima bantuan sosial (bansos) dari pemerintah.

"Pak Guntur itu kalau ditanya berbeda-beda, dari desa ada bantuan tidak mau terima. Ibaratnya bantuan itu dosa. Terima bantuan sosial pemerintah itu dosa," ungkapnya.

Sempat tinggal di Rumpelsos Demak 4 hari

Aniek ingat betul ketika Guntur dan anaknya di Rumpelsos Demak pada Juni 2022. Saat itu ia hanya tinggal 4 hari dan enggan diberi bantuan baik barang maupun makanan.

"Kita belikan baju, maaf kita tidak punya PM (penerima manfaat) anak kecil, akhirnya kita belikan baju belikan mainan ya tidak mau makai, tapi tetap kita paksa, kita kasih obat," ungkapnya.

Pada satu momen, Aniek mengaku beberapa kali mengobrol langsung dengan Guntur menanyakan alasan tidak mau dibantu.

"Aku ini orang tidak mau menerima dari pemerintah, yang dimakan ya seadanya," kata Aniek menirukan Guntur.

Awal mula Guntur dan anaknya masuk Rumpelsos Demak bermula ketika ada laporan warga tentang anak IHP yang setiap hari menangis lantaran pintu rumah dikunci saat ayahnya pergi kerja.

"Kami berupaya untuk menyelamatkan anak dulu, karena masih punya masa depan yang panjang, dan kami ingin membantu memfasilitasi pembuatan akta biar dia beridentitas gitu, biar dapat pendidikan dan sebagainya," ungkapnya.

"Tahun 2022 ini kita rencana, bapaknya nanti kita taruh di panti PGOT biar dapat pelatihan juga, macam-macam yang anaknya kita sekolahkan tapi belum apa-apa sudah keburu keluar," sambung dia.

Baca juga: Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Aniek tidak tahu detail kronologi Guntur, dari informasi yang ia dapat, Guntur telah meninggalkan Desa Jungsemi selama 8 tahun dan kembali lagi pada tahun 2022.

Di Desa Jungsemi tersebut ia tinggal di rumah kosong milik warga setempat bersama IHP, anak dari istri ketiga yang dinikahi secara siri.

"Masyarakat itu dengarnya nangis, karena merasa kasihan itu laporan ke kami, kami tindaklanjuti," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Ralat Identitas Wanita yang Tewas Tak Wajar di Grobogan

Polisi Ralat Identitas Wanita yang Tewas Tak Wajar di Grobogan

Regional
Sempat Cekcok dengan 2 Pria, Perempuan di Grobogan Ditemukan Tewas Mulut Terlakban

Sempat Cekcok dengan 2 Pria, Perempuan di Grobogan Ditemukan Tewas Mulut Terlakban

Regional
Pemotor Korban Tanah Ambles di Jembatan Monano Belum Ditemukan

Pemotor Korban Tanah Ambles di Jembatan Monano Belum Ditemukan

Regional
Bayi yang Baru Lahir Dibuang di Dalam Ember, Pelakunya Remaja 17 Tahun

Bayi yang Baru Lahir Dibuang di Dalam Ember, Pelakunya Remaja 17 Tahun

Regional
Tiba di Tanah Air, Jemaah Haji Kloter Pertama Debarkasi Solo Sujud Syukur

Tiba di Tanah Air, Jemaah Haji Kloter Pertama Debarkasi Solo Sujud Syukur

Regional
Ditemukan Botol Obat, Mahasiswa Asal Papua Meninggal di Kamar Kos Bantul Sempat Depresi

Ditemukan Botol Obat, Mahasiswa Asal Papua Meninggal di Kamar Kos Bantul Sempat Depresi

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 23 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 23 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 23 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 23 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 23 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 23 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Perempuan Tewas di Rumah Kontrakan Grobogan, Mulut Dilakban, Tangan dan Kaki Terikat Tali

Perempuan Tewas di Rumah Kontrakan Grobogan, Mulut Dilakban, Tangan dan Kaki Terikat Tali

Regional
Pemeran Pria Dalam Video Mesum di Ambon yang Viral Ditahan Polisi

Pemeran Pria Dalam Video Mesum di Ambon yang Viral Ditahan Polisi

Regional
Ratusan Warga di Bangka Belitung Terjerat Arisan Bodong, Kerugian Capai Rp 4 Miliar

Ratusan Warga di Bangka Belitung Terjerat Arisan Bodong, Kerugian Capai Rp 4 Miliar

Regional
Tabrakan Beruntun 4 Mobil di Exit Tol Soroja, Polisi: Pengendara Mitsubishi Colt Hilang Kendali

Tabrakan Beruntun 4 Mobil di Exit Tol Soroja, Polisi: Pengendara Mitsubishi Colt Hilang Kendali

Regional
Jembatan Wariori Nyaris Ambruk, Sopir Mobil Trans Papua Barat Mengeluh

Jembatan Wariori Nyaris Ambruk, Sopir Mobil Trans Papua Barat Mengeluh

Regional
3 Wisatawan Terseret Ombak Pantai Payangan Jember, 1 Korban Hilang

3 Wisatawan Terseret Ombak Pantai Payangan Jember, 1 Korban Hilang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com