Bayi yang Baru Lahir Dibuang di Dalam Ember, Pelakunya Remaja 17 Tahun

KOTABARU, KOMPAS.com - Warga Desa Tamiang Bakung, Kecamatan Kelumpang Tengah, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), digegerkan penemuan bayi yang dibuang orangtuanya di belakang rumah warga.

Kapolsek Kelumpang Tengah, AKP Shoqif Fabrian Yuwindayasa mengatakan, bayi berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan dalam kondisi hidup.

"Seorang bayi laki-laki yang baru dilahirkan lengkap dengan plasenta atau tembuni ditemukan di belakang rumah warga," ujar Shoqif dalam keterangannya yang diterima, Sabtu (22/6/2024) malam.

Baca juga: Bayi Meninggal di Sukabumi Setelah Imunisasi Tak Jadi Diotopsi

Saat ditemukan, bayi malang itu diletakkan di dalam ember. Beruntung, saat ditemukan kondisinya sehat.

Mendapat laporan temuan bayi, petugas Polsek Kelumpang Tengah langsung melakukan penyelidikan untuk mencari tahu siapa orangtua yang tega membuang bayinya.

"Bayi laki-laki itu diletakkan didalam ember di belakang rumah warga yang diduga baru dilahirkan dan dalam kondisi masih hidup," ungkap Shoqif.

Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, petugas mulai menemukan titik terang pelaku pembuangan bayi.

Tak lama kemudian, petugas mengamankan seorang remaja berusia 17 tahun berinisial KEY.

"Setelah dilakukan penyelidikan, petugas berhasil mengamankan seorang wanita berinisial KEY (17) yang diduga adalah ibu dari bayi tersebut," jelas Shoqif.

Saat diinterogasi petugas, KEY mengakui perbuatannya telah membuang buah hatinya lantaran malu melahirkan dari hasil hubungan terlarang dengan seorang lelaki.

Baca juga: 2 Bocah di Ambon Temukan Jasad Bayi di Pesisir Pantai

"KEY mengaku bahwa ia adalah ibu dari bayi tersebut dan memang bayi tersebut baru dilahirkannya. Ia nekat membuang bayinya karena malu dan takut karena bayi tersebut adalah hasil dari hubungan gelapnya dengan seorang laki-laki dari Desa Karang Bintang, Tanah Bumbu," pungkasnya.

Untuk proses hukum lebih lanjut, pelaku kini diamankan di Polsek Kelumpang Tengah dan akan dikenai Pasal 308 KUHP atau Pasal 430 Undang-undang Nomor 1 tahun 2023.