Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Disertai Angin di Semarang, Puluhan Rumah Roboh dan Pohon Tumbang

Kompas.com - 19/04/2024, 14:02 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang mengguyur Kota Semarang disertai angin pada Kamis (18/4/2024) sore hingga malam menimbulkan belasan rumah roboh dan pohon tumbang.

Kepala Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Kota Semarang Endro Pudyo Martanto mendata sebayak tujuh rumah mengalami kerusakan parah dan belasan lainnya kategori ringan dan sedang. Lalu delapan pohon tumbang.

"Ya ini penyebabnya memang curah hujan tinggi disertai angin, untuk wilayah atas hujannya relatif tinggi jadi bukan hanya terkena luapan Kali Plumbon, tapi beberapa rumah terkena angin puting beliung kerusakannya lumayan," ungkap Endro, saat diwawancarai melalui sambungan telepon, Jumat (19/4/2024).

Baca juga: Kerugian Banjir Kota Semarang dan Kabupaten Demak Tembus Rp 1,6 Triliun

 

Endro mengatakan, hujan dan angin kencang itu memicu terjadinya sejumlah kejadian bencana. Mulai dari pohon tumbang, angin puting beliung, talud longsor, hingga banjir.

Dalam laporannya, angin puting beliung itu terjadi pukul 15.40 WIB di Kelurahan Pudak Payung dan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.

"Rumah rusak berat 7, rusak sedang 7, rusak ringan 42, laporan dari warga bahwa, sekitar pukul 15.30 WIB hujan deras disertai angin puting beliung telah merusak beberapa atap dan teras  rumah warga," imbuhnya.

Kemudian, pohon tumbang 8 tersebar di beberapa lokasi. Lalu talud longsor menimpa satu rumah warga dan banjir luapan dari gorong-gorong memasuki satu rumah warga.

Tak hanya itu, luapan Kali Plumbon juga sempat memasuki pemukiman warga di Mangkang. Namun, tidak ada warga yang mengungsi lantaran masih dinilai aman.

"Jadi, di Mangkang memang ada kenaikan air di Kali Plumbon. Ini terjadi di beberapa RT dan RW di Kelurahan Mangkang Kulon. Sejauh ini belum ada evakuasi, jadi kita masih siaga," lanjut dia.

Secara menyeluruh, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Sedangkan untuk kerugian materiil masih dalam pendataan.

Baca juga: Harga Bawang Merah Tembus Rp 70.000 Per Kg, Ibu-ibu di Semarang Pusing

 

BPBD Kota Semarang beserta instansi terkait telah melakukan monitoring dan terjun ke sejumlah titik untuk penanganan laporan kejadian di Kota Semarang.

Sebagai informasi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Ahmad Yani memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi di Jawa Tengah.

Untuk itu, Prakirawan BMKG Ahmad Yani, Gempita Icky Dzikrillah memperingatkan warga Jateng akan potensi bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah selama sepekan mendatang.

"Perlu diwaspadai hujan sedang hingga lebat pada tanggal 18 sampai 7 hari ke depan memang secara umum potensi masih besar," ungkap Icky saat ditemui di kantornya, Kamis (18/4/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Regional
Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com