Salin Artikel

Hujan Disertai Angin di Semarang, Puluhan Rumah Roboh dan Pohon Tumbang

SEMARANG, KOMPAS.com - Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang mengguyur Kota Semarang disertai angin pada Kamis (18/4/2024) sore hingga malam menimbulkan belasan rumah roboh dan pohon tumbang.

Kepala Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Kota Semarang Endro Pudyo Martanto mendata sebayak tujuh rumah mengalami kerusakan parah dan belasan lainnya kategori ringan dan sedang. Lalu delapan pohon tumbang.

"Ya ini penyebabnya memang curah hujan tinggi disertai angin, untuk wilayah atas hujannya relatif tinggi jadi bukan hanya terkena luapan Kali Plumbon, tapi beberapa rumah terkena angin puting beliung kerusakannya lumayan," ungkap Endro, saat diwawancarai melalui sambungan telepon, Jumat (19/4/2024).

Endro mengatakan, hujan dan angin kencang itu memicu terjadinya sejumlah kejadian bencana. Mulai dari pohon tumbang, angin puting beliung, talud longsor, hingga banjir.

Dalam laporannya, angin puting beliung itu terjadi pukul 15.40 WIB di Kelurahan Pudak Payung dan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.

"Rumah rusak berat 7, rusak sedang 7, rusak ringan 42, laporan dari warga bahwa, sekitar pukul 15.30 WIB hujan deras disertai angin puting beliung telah merusak beberapa atap dan teras  rumah warga," imbuhnya.

Kemudian, pohon tumbang 8 tersebar di beberapa lokasi. Lalu talud longsor menimpa satu rumah warga dan banjir luapan dari gorong-gorong memasuki satu rumah warga.

Tak hanya itu, luapan Kali Plumbon juga sempat memasuki pemukiman warga di Mangkang. Namun, tidak ada warga yang mengungsi lantaran masih dinilai aman.

"Jadi, di Mangkang memang ada kenaikan air di Kali Plumbon. Ini terjadi di beberapa RT dan RW di Kelurahan Mangkang Kulon. Sejauh ini belum ada evakuasi, jadi kita masih siaga," lanjut dia.

Secara menyeluruh, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Sedangkan untuk kerugian materiil masih dalam pendataan.

BPBD Kota Semarang beserta instansi terkait telah melakukan monitoring dan terjun ke sejumlah titik untuk penanganan laporan kejadian di Kota Semarang.

Sebagai informasi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Ahmad Yani memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi di Jawa Tengah.

Untuk itu, Prakirawan BMKG Ahmad Yani, Gempita Icky Dzikrillah memperingatkan warga Jateng akan potensi bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah selama sepekan mendatang.

"Perlu diwaspadai hujan sedang hingga lebat pada tanggal 18 sampai 7 hari ke depan memang secara umum potensi masih besar," ungkap Icky saat ditemui di kantornya, Kamis (18/4/2024).

https://regional.kompas.com/read/2024/04/19/140257778/hujan-disertai-angin-di-semarang-puluhan-rumah-roboh-dan-pohon-tumbang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke