Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sakit Hati Menantu terhadap Ibu Mertua yang Berujung Maut

Kompas.com - 18/04/2024, 14:05 WIB
Dita Angga Rusiana

Editor

KOMPAS.com - Seorang wanita berinisial ND (24) nekat menyewa eksekutor untuk membunuh ibu mertuanya, Mirna (51). ND menyusun skenario dibegal untuk menutupi aksinya tersebut. 

Kapolresta Kendari, Kombes Pol Aris Tri Yunarko mengatakan Mirna awalnya dilaporkan tewas dibegal. 

“Bukan begal. Ini kasus pembunuhan berencana yang sengaja diatur oleh menantunya untuk mengelabui pihak kepolisian. Ini hanya modus,” ujarnya di Polresta Kendari, Rabu (17/4/2024).

Baca juga: Menantu Wanita Otaki Begal Mertua di Kendari, ND: Saya Dendam, Tidak Pernah Dianggap Keluarga

Pembunuhan berencana ini terungkap setelah pihak kepolisian menaruh curiga kepada ND. Pasalnya, ND memberikan keterangan yang berubah-ubah saat proses pemeriksaaan. 

“Karena keterangan ND (Novi) saat diperiksa berubah-ubah terus. Ketika diperiksa berubah, diperiksa lagi berubah, jadi jadi ini yang membuat curiga penyidik,” tuturnya. 

Dia mengatakan eksekutor pembunuhan CM dijanjikan uang oleh tersangka ND hingga Rp 15 juta. Namun, baru dibayar Rp 10,3 juta.

Menantu sakit hati kepada mertua

ND mengaku nekat melakukan aksinya karena sakit hati terhadap mertuanya Mirna. 

“Saya memang ada dendam” kata ND, dikutip dari TribunnewsSultra.com.

ND merasa sejak menikah tidak pernah dianggap oleh keluarga suaminya. Dia menikah dengan suaminya sejak tiga tahun silam.

“Dari semenjak saya menikah sama suamiku sampai hari itu juga saya saya tidak pernah dianggap bagaimana di keluarganya pak,” ujarnya.

ND menyebut dirinya selalu dituduh menghalangi suaminya memberikan uang ke pihak mertuanya. Selain itu, dia juga dituduh berfoya-foya oleh keluarga suaminya. 

Diketahui, suami pelaku bekerja sebagai tenaga honorer di salah satu instansi pemerintahan. 

“Saya katanya yang foya-foyakan uang katanya,” ujarnya.

“Makanya suamiku tidak pernah kasihkan uang ke keponakannya, sama orangtuanya,” katanya.

Sakit ND pun memuncak saat mertuanya membuat anaknya jatuh. Insiden ini pun berujung konflik dengan mertuanya. 

“Di situ juga sakit hatiku Pak. Dia sempat kasih jatuh anakku,” jelasnya.

Berbagai persoalan dan konflik dengan sang mertua pun membuat dirinya sakit hati dan dendam.

“Iya pak, saya sudah tumpuk-tumpuk mi. Sakit sekali mi hatiku,” kata ND.

Sempat ingin santet mertua

ND mengaku sempat menyiapkan berbagai cara untuk menghabisi nyawa ibu mertuanya. Selain skenario pembegalan, ND berencana menyantet mertuanya. 

Bahkan dia juga sempat berencana membakar rumah mertuanya. Namun cara tersebut tidak berhasil. 

Baca juga: Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

"Saya pernah coba santet dan ingin bakar rumah mertua tapi tidak berhasil," ungkap ND. 

Setelah aksinya tersebut tidak berhasil, ND kembali merencanakan pembunuhan terhadap mertuanya tersebut dengan cara membuat skenario pembegalan. 

Dia bekerja sama dengan seorang pria berinisial CM alias MF untuk melakukan aksinya. Korban pun tewas dengan luka tusukan pada leher. 

Kronologi Pembunuhan

Sebelum menjalankan aksinya, ND terlebih dahulu bertemu dengan tersangka CM (21) di depan salah satu ATM di Kendari pada Minggu (7/4/2024) pukul 08.00 Wita.

Setelah itu, ND mengajak CM untuk makan di salah satu rumah makan di Kendari sambil merencanakan pembunuhan.

Setelah menyusun rencana, ND yang tinggal di salah satu perumahan di Kecamatan Poasia, Kendari berangkat bersama suami dan anaknya ke rumah mertuanya di Sampara, Kabupaten Konawe.

Kemudian ND mengajak mertuanya untuk belanja di Kendari. Sementara suami dan anaknya tidak diajak.

Tiba di Kendari, ND langsung menuju swalayan bersama korban untuk berbelanja barang kebutuhan Idul Fitri.

Baca juga: Motif Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Sakit Hati karena Tak Dianggap

Selanjutnya ND dan mertuanya berbelanja bawang di Pasar Anduonohu. ND kemudian mengarahkan kendaraannya menuju ke bundaran Citraland. Lalu memutar balik dan menuju ke jalan Madusila Kelurahan Anduonohu tempat kejadian pembunuhan tersebut.

“Dia (ND) parkir di dekat DPRD kota Kendari. Di situlah tersangka yang satunya yaitu CM masuk ke dalam mobil. Pada waktu MC masuk ke dalam mobil, korban sempat bertanya kepada ND ‘ini siapa?’. Dan ND menjawab bahwa CM adalah sepupunya,” kata Kapolresta Kendari, Kombes Pol Aris Tri Yunarko.

Saat itu, tersangka CM duduk di bagian belakang dalam mobil. Setelah mobil melaju, CM langsung melancarkan aksinya.

CM menjerat leher korban menggunakan tali tambang. Lalu menusuk korban sebanyak 10 kali menggunakan pisau yang telah disiapkan. Kemudian tersangka CM melarikan diri dan membuang pisau di rawa dekat TKP.

Untuk mengelabui perbuatannya, ND lalu berteriak meminta tolong kepada pengendara yang lewat dan berpura-pura menjadi korban pencurian dan kekerasan (curas). Padahal perhiasan, HP dan uang telah diserahkan kepada CM.

SUMBER: Kompas.com (Penulis: Kiki Andi Pati  | Editor: Dita Angga Rusiana)

Tribun Sultra

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com