KENDARI, KOMPAS.com – Motif ND (24) tega menghabisi nyawa ibu mertuanya, Mirna (51), akhirnya terungkap. Diketahui ND menyewa eksekutor bayaran untuk membunuh Mirna.
ND juga membuat skenario pembegalan dalam melakukan aksinya.
ND mengaku awalnya sakit hati karena tak pernah dianggap oleh korban. Akhirnya dia membunuh mertuanya dengan dibantu seorang pria berinisial CM (21).
Baca juga: Kasus Kematian Mertua dengan Skenario Begal di Kendari, Diotaki Menantu Sendiri
"Saya dendam. Dari semenjak saya menikah sama suamiku sampai hari ini juga saya tidak pernah dianggap bagaimana sama keluarganya. Maka sempat ada rencana mau santet dia Pak. Supaya dia pulang gara-gara mamanya. Mungkin karena khilaf, waktu di rumah sakit mertuaku masih hidup," ungkap ND menjawab pertanyaan wartawan di Polresta Kendari, Rabu (17/4/2024).
Kapolresta Kendari, Kombes Pol Aris Tri Yunarko mengatakan motif tersangka merencanakan pembunuhan kepada ibu mertuanya karena dendam dan sakit hati.
“Sakit hati karena ibu mertuanya ini sering mencampuri urusan rumah tangga dari tersangka (Novi),” terang Aris.
Lebih lanjut Aris menegaskan, tindakan begal yang sempat dilaporkan oleh menantu korban ke pihak kepolisian hanya alibi untuk mengelabui kasus ini.
“Bukan begal. Ini kasus pembunuhan berencana yang sengaja diatur oleh menantunya untuk mengelabui pihak kepolisian. Ini hanya modus,” ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa dalam kasus ini hanya ada dua pelaku yakni menantu korban, ND dan eksekutor, CM (21).
“Keterangan awalnya empat orang pelaku dari keterangan Novi itu tidak benar. Hanya ini saja pelakunya Novi dan CM,” tegasnya.
Kombes Aris menambahkan, eksekutor pembunuhan ini dijanjikan uang oleh tersangka ND hingga Rp 15 juta. Namun, baru dibayar Rp 10,3 juta.
Kedua tersangka dijerat pasal 430 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati.
Aktor pembunuhan terungkap saat pihak kepolisian manaruh curiga kepada ND. Sebab, ketika proses pemeriksaan tersangka ND memberikan keterangan berubah-ubah.
“Karena keterangan ND (Novi) saat diperiksa berubah-ubah terus. Ketika diperiksa berubah, diperiksa lagi berubah, jadi jadi ini yang membuat curiga penyidik,” tukas Kapolresta Kendari.
Sebelum menjemput mertuanya di Kelurahan Sampara Konawe, ND terlebih dahulu bertemu dengan tersangka CM (21) di depan salah satu ATM di Kendari pada Minggu (7/4/2024) pukul 08.00 Wita