Setelah itu, ND mengajak CM untuk makan di salah satu rumah makan di Kendari. Kemudian keduanya merencanakan pembunuhan di rumah makan tersebut.
Setelah menyusun rencana, ND yang tinggal di salah satu perumahan di Kecamatan Poasia, Kendari berangkat bersama suami dan anaknya ke rumah mertuanya di Sampara, Kabupaten Konawe.
Kemudian ND mengajak mertuanya untuk belanja di Kendari. Sementara suami dan anaknya tidak diajak.
Tiba di Kendari, ND langsung menuju swalayan bersama korban untuk berbelanja barang kebutuhan Idul Fitri. Selanjutnya ND dan mertuanya berbelanja bawang di Pasar Anduonohu.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Pelaku Mantan Karyawan Suami Korban
ND kemudian mengarahkan kendaraannya menuju ke bundaran Citraland. Lalu memutar balik dan menuju ke jalan Madusila Kelurahan Anduonohu tempat kejadian pembunuhan tersebut.
“Dia (ND) parkir di dekat DPRD kota Kendari. Di situlah tersangka yang satunya yaitu CM masuk ke dalam mobil. Pada waktu MC masuk ke dalam mobil, korban sempat bertanya kepada ND ‘ini siapa?’. Dan ND menjawab bahwa CM adalah sepupunya,” jelas Aris.
Saat itu, tersangka CM duduk di bagian belakang dalam mobil. Setelah mobil melaju, CM langsung melancarkan aksinya.
CM menjerat leher korban menggunakan tali tambang. Lalu menusuk korban sebanyak 10 kali menggunakan pisau yang telah disiapkan.
Kemudian tersangka CM melarikan diri dan membuang pisau di rawa dekat TKP.
Untuk mengelabui perbuatannya, ND lalu berteriak meminta tolong kepada pengendara yang lewat dan berpura-pura menjadi korban pencurian dan kekerasan (curas). Padahal perhiasan, HP dan uang telah diserahkan kepada CM.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.