Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas "Tiba-Bongkat-Berangkat" Kapal di Bakauheni, Ratusan Mobil Tertahan di Tol Lampung

Kompas.com - 08/04/2024, 12:58 WIB
Tri Purna Jaya,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Kebijakan "Tiba-Bongkat-Berangkat" kapal untuk mengatasi kesemrawutan di Pelabuhan Merak, Lampung, berimbas pada arus mudik dari Sumatera.

Ratusan kendaraan tertahan dan tidak bisa menyeberang baik itu di Pelabuhan Bakauheni maupun di rest area tol Lampung.

Moh Reza, warga Bandar Lampung yang hendak mudik ke Bandung mengatakan, dirinya dan para pemudik lain diminta berhenti dahulu saat masuk ke rest area KM 20B.

Baca juga: 12 Jam Tak Diseberangkan, Puluhan Sopir Truk dan Bus Protes di Pelabuhan Bakauheni

"Iya diminta berhenti dulu abis screening tiket tadi. Sekitar 1 jam tadi nunggu," kata dia saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Senin (8/4/2024) siang.

Reza mengatakan, para pemudik yang tertahan di rest area sempat bertanya ke petugas kepolisian alasan penundaan perjalanan itu.

Menurut petugas itu, kata Reza, penundaan itu adalah delay system karena kondisi di Pelabuhan Merak saat ini sedang padat dan diberlakukan satu arah saja.

"Jadi supaya nggak numpuk di (Pelabuhan) Bakauheni, karena katanya kapal langsung berangkat lagi ke Merak," tambahnya.

Dia mengaku peristiwa ini cukup menjengkelkan karena dia pun punya hak dan sudah membeli tiket jauh hari.

"Kenapa diistimewakan yang di Merak. Emang dia orang aja yang pengen mudik, kami juga mau mudik. Udah beli tiket, nggak bisa nyeberang, hangus nggak ini tiket," kata dia.

Kekecewaan juga disampaikan Rikhwan, sopir bus yang tidak diperbolehkan menyeberang sejak Minggu (7/4/2024) malam.

Rikhwan mengatakan, dirinya diprotes oleh penumpang yang kesal tidak kunjung menyeberang meski sudah tiba di Pelabuhan Bakauheni. Terlebih banyak anak kecil yang menjadi penumpangnya.

"Itu sudah pada nangis, harusnya semalam sudah sampai. Tapi sekarang masih belum boleh nyeberang," kata dia.

Rikhwan menambahkan, pemerintah seharusnya juga memperhatikan pemudik dari Sumatera, bukan hanya yang di Jawa.

Baca juga: Tiket Kapal Merak-Bakauheni Habis, Menhub Minta Maaf

Diberitakan sebelumnya, puluhan sopir bus dan truk logistik protes karena tidak juga diseberangkan meski telah menunggu lebih dari 12 jam di Pelabuhan Bakauheni.

Pantauan Kompas.com, aksi protes ini terjadi di kantung parkir Dermaga 1 pada Senin (8/4/2024) sekitar pukul 08.40 WIB.

Para sopir bus dan truk logistik ini merasa kecewa karena tidak juga diseberangkan meski berkali-kali melihat kapal sandar dan menurunkan muatan sejak Minggu (7/4/2024) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Melihat Kondisi Bukik Batabuah dan Sungai Pua Sumbar Usai Disapu Banjir Bandang

Melihat Kondisi Bukik Batabuah dan Sungai Pua Sumbar Usai Disapu Banjir Bandang

Regional
Diduga Korupsi Anggaran Belanja BBM, Kepala Dinas Perumahan Rokan Hulu Ditahan

Diduga Korupsi Anggaran Belanja BBM, Kepala Dinas Perumahan Rokan Hulu Ditahan

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Tak Terima Adik Digosipkan Curi Celana Dalam, Pria di Musi Rawas Aniaya Tetangga

Tak Terima Adik Digosipkan Curi Celana Dalam, Pria di Musi Rawas Aniaya Tetangga

Regional
Saat Iriana Borong Produk Kerajinan Dekranas, Duduk Lesehan dan Habiskan Puluhan Juta Rupiah

Saat Iriana Borong Produk Kerajinan Dekranas, Duduk Lesehan dan Habiskan Puluhan Juta Rupiah

Regional
Polisi Selidiki Insiden Siswi SMA yang Jatuh dan Terseret Angkot di Bandung

Polisi Selidiki Insiden Siswi SMA yang Jatuh dan Terseret Angkot di Bandung

Regional
Golkar dan PKS Resmi Berkoalisi untuk Pilkada Semarang 2024

Golkar dan PKS Resmi Berkoalisi untuk Pilkada Semarang 2024

Regional
Pria di Bima Ditangkap karena Oplos Elpiji, Raup Rp 55.000 Per Tabung

Pria di Bima Ditangkap karena Oplos Elpiji, Raup Rp 55.000 Per Tabung

Regional
Diduga Salah Gunakan Lahan Hutan Negara, Anak Bupati Solok Selatan Diperiksa 3,5 Jam

Diduga Salah Gunakan Lahan Hutan Negara, Anak Bupati Solok Selatan Diperiksa 3,5 Jam

Regional
Pj Gubernur Kalbar: Penjabat Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur

Pj Gubernur Kalbar: Penjabat Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur

Regional
Wakili Maluku Utara, TP PKK Pulau Taliabu Ikuti Sejumlah Lomba di HGK PKK Ke-52 di Solo

Wakili Maluku Utara, TP PKK Pulau Taliabu Ikuti Sejumlah Lomba di HGK PKK Ke-52 di Solo

Regional
Polda Tetapkan 2 Tersangka Baru Kasus Dugaan Pemalsuan Dokumen CPNS di Pemprov Papua Barat

Polda Tetapkan 2 Tersangka Baru Kasus Dugaan Pemalsuan Dokumen CPNS di Pemprov Papua Barat

Regional
Maju Pilkada Kota Tual, Kabid Humas Polda Maluku Daftar Penjaringan 5 Parpol

Maju Pilkada Kota Tual, Kabid Humas Polda Maluku Daftar Penjaringan 5 Parpol

Regional
43 Biksu Thudong Asal Thailand Mulai Berjalan Kaki dari Semarang ke Candi Borobudur

43 Biksu Thudong Asal Thailand Mulai Berjalan Kaki dari Semarang ke Candi Borobudur

Regional
PDAM Sebut Air Baku Sungai Bengawan Solo Masih Bisa Diolah meski Tercemar

PDAM Sebut Air Baku Sungai Bengawan Solo Masih Bisa Diolah meski Tercemar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com