Ketika di jalan arus lintas padat, korban tetap ngebut dan berusaha mendahului mobil truk. Namun dari arah berlawan ada truk. Sehingga, korban memutuskan banting setir ke kanan untuk menghindari tabrakan.
Ketika banting setir mobilnya menjadi tak terkendali dan menabrak rumah warga.
“Setelah itu anggota kami langsung melakukan evakuasi, dibawa ke rumah sakit ternyata sudah tidak selamat,” kata Bram.
Dalam kasus dokter tewas kecelakaan ini, polisi telah memeriksa lima orang warga yang mengejar korban.
Namun, kata Wahyu, penyebab kecelakaan bukan karena pengejaran yang dilakukan warga, melainkan sudah dari awal korban sudah ngebut ketika masuk perumahan.
“Sejak awal sudah memicu kekhawatiran warga, sehingga warga berpikir yang aneh-aneh,” kata Wahyu.
Menurut pihak keluarga Dwi, warga yang mengejar harus bertanggung jawab terkait pidana.
Namun, hal ini bisa dinyatakan benar apabila terjadi kecelakaan terjadi saat kejadian awal pengejaran yakni di Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi.
“Faktanya ada jeda waktu yang amat jauh antara peristiwa itu sampai kecelakaan terjadi, sudah banyak perubahan, yang bersangkutan tidak mau mengurangi kecepatannya, sehingga terjadi kecelakaan,” tegas Kapolres.
Sementara, tuduhan bahwa pihak kepolisian tidak melakukan tindakan kesalahan prosedur pun dibantah.
Pasalnya, berdasarkan video yang beredar, anggota polisi sudah menyalakan sirine dan toa bahkan memberikan tembakan peringatan.
“Kalau misal takut begal atau apa masih wajar, tapi kalau sudah anggota polisi paling maksimal ditilang."
"Kalaupun diketahui penyebabnya, kami maklumi karena ketakutan gak akan kami tilang kami bawa ke orang tuanya atau keluarganya,” kata Wahyu.
Namun, Wahyu tidak segera mengindahkan dengan tetap memacu kendaraan berkecepatan tinggi.
Tentu pilihan itu memiliki risiko, membahayakan diri sendiri, dan juga orang lain, sehingga harus dihentikan.
“Sudah diperiksa sekitar lima orang, jadi kecurigaannya, ada orang tiba-tiba ngebut di perumahan kemudian dihentikan, gak mau berhenti kemudian kabur."
"Jadi prasangkanya adalah jangan-jangan ada warga yang menjadi korban tindak kejahatan, soalnya kaca mobil gelap,” kata Wahyu lagi.
Selama pengejaran tidak ada insiden lain. Berdasarkan rekaman CCTV, yang melakukan pengejaran hanya dari warga Pondok Cipta. Tidak ada warga lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.