PADANG, KOMPAS.com - Sebelum dibunuh, eks calon siswa TNI AL Iwan Sutrisman ditinggal di kos-kosan selama 8 hari di Padang, Sumatera Barat.
Tersangka Serda Adan Aryan Marsal membawa Iwan dari Nias ke Padang pada 16 Desember 2022.
"Datang dari Nias, korban ditinggal di kos-kosan di Padang," kata Komandan Polisi Militer Angkatan Laut Lantamal II Padang Letkol Laut (PM) Yasir Fadly yang dihubungi Kompas.com, Selasa (2/4/2024).
Baca juga: Soal Kematian Iwan, Danlantamal II Padang: Penerimaan Casis TNI Tak Dipungut Biaya
Yasir mengatakan, di Padang, keluarga korban sering mendesak Serda Adan menanyakan kelulusan Iwan.
Akhirnya 22 Desember 2022, Serda Adan meminta Iwan membotaki kepalanya dan kemudian menggunakan baju TNI.
"Lalu difoto dan kemudian dikirim ke keluarga korban," tutur Yasir.
Baca juga: Polisi Ungkap Peran Tersangka Pembunuhan Eks Casis TNI AL
Menurut Yasir, ide untuk membunuh korban terlintas di benak Serda Adan saat di Padang. Ia kemudian menghubungi Alvin yang merupakan teman satu sekolahnya dulu.
Pada 24 Desember 2022, Adan membawa Iwan ke Sawahlunto dengan menggunakan mobil rental yang di dalamnya sudah ada Alvin.
"Dalihnya membawa Iwan adalah untuk menemui seseorang yang bisa menolong meluluskan korban. Tapi itu cerita bohong tersangka, sebab sebenarnya adalah untuk dibunuh," kata Yasir.
Tersangka berencana membunuh korban di Danau Biru, Sawahlunto. Namun sebelum tiba di lokasi, korban minta turun karena ingin buang air kecil di Talawi, Sawahlunto.
Saat korban turun, kedua tersangka juga turun. Serda Adan kemudian mengunci kepala Iwan dengan tangannya, kemudian Alvin menusuk dada dan perut korban dengan pisau dari arah depan.
Jenazah korban, kemudian dibuang tidak jauh dari lokasi kejadian.
Kedua korban kemudian balik ke Padang. Barang bukti pisau dibuang di Salah satu sungai di Padang.
Setelah membunuh korban, Serda Adan kerap meminta uang ke keluarga korban dengan berbagai alasan.
Seperti pembelian tiket pesawat, uang pulsa, hingga meminta membelikan burung untuk pamannya.